Pernahkah Anda merasakan cedera yang sama dengan teman, misalnya keseleo, namun meski sudah hampir sebulan berlalu, Anda masih saja kesulitan berjalan, sementara teman Anda sudah kembali beraktivitas seperti biasa?
Tentu sangat frustasi, bukan? Nyatanya, kecepatan penyembuhan tubuh bukan hanya soal keberuntungan atau seberapa keras kita berusaha.
Ilmu pengetahuan menjelaskan mengapa sebagian orang bisa sembuh lebih cepat sementara yang lain butuh waktu lebih lama. Yuk, kita bahas lebih dalam!
Ada hal-hal yang memang sudah tertulis dalam DNA kita. Beberapa variasi genetik tertentu dapat memengaruhi seberapa cepat tubuh kita bisa memperbaiki dirinya sendiri. Misalnya, dalam penelitian yang dipublikasikan di Journal of Orthopaedic Research, ditemukan bahwa perbedaan pada gen COL1A1 dan COL3A1 dapat mempengaruhi produksi kolagen. Kolagen berfungsi sebagai "pagar" atau kerangka untuk kulit, ligamen, dan jaringan ikat. Jika tubuh Anda mampu memproduksi kolagen dengan cepat dan efisien, kemungkinan besar Anda akan sembuh lebih cepat dari cedera seperti luka, keseleo, atau bahkan pasca operasi.
Tubuh muda seperti kru perbaikan yang diberi kopi espresso, kerja cepat dan penuh semangat! Sel-sel batang lebih aktif, aliran darah lebih efisien, dan kadar hormon (seperti hormon pertumbuhan dan testosteron) lebih tinggi, semuanya berperan mempercepat regenerasi jaringan. Sebuah studi dalam British Journal of Surgery menunjukkan bahwa luka bedah pada anak-anak bisa sembuh hingga 50% lebih cepat dibandingkan pada orang dewasa. Sayangnya, seiring bertambahnya usia, pergantian sel melambat, pembuluh darah menjadi kurang fleksibel, dan proses penyembuhan pun jadi lebih lama.
Agar tubuh bisa memperbaiki dirinya dengan efisien, Anda perlu memberi tubuh bahan yang tepat. Protein adalah bahan utama yang membantu membangun kembali jaringan yang rusak. Vitamin C sangat penting untuk sintesis kolagen, sementara zinc membantu fungsi sel imun dan penutupan luka. Dalam sebuah studi yang diterbitkan oleh American Journal of Clinical Nutrition, ditemukan bahwa kekurangan zinc bisa memperlambat proses penyembuhan hingga 43% dalam beberapa kasus. Cobalah konsumsi makanan seperti salmon, ayam, telur, bayam, jeruk, dan biji labu makanan ini bukan hanya lezat, tetapi juga membantu proses perbaikan tubuh Anda.
Aliran darah berfungsi layaknya truk pengantar yang mengirimkan oksigen, nutrisi, dan sel imun ke lokasi cedera. Kondisi seperti diabetes atau aterosklerosis dapat memperlambat sirkulasi darah, yang berarti area yang terluka tidak mendapat pasokan yang cukup untuk sembuh. Bahkan aktivitas ringan, jika sudah mendapat izin dari dokter, dapat meningkatkan aliran darah dan mempercepat proses penyembuhan. Oleh karena itu, banyak fisioterapis yang menyarankan pergerakan tubuh yang terkontrol, bukan hanya beristirahat total.
Sebelum tubuh bisa mulai memperbaiki dirinya, sistem imun perlu membersihkan “sampah” terlebih dahulu. Sistem imun bertugas menghapus sel-sel mati, mencegah infeksi, dan memberi sinyal agar jaringan baru bisa tumbuh. Orang yang memiliki sistem imun yang tertekan, baik karena penyakit, stres, atau obat-obatan seperti kortikosteroid, sering kali membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh. Sebuah jurnal berjudul Wound Repair and Regeneration mencatat bahwa pasien dengan sistem imun yang lemah bisa mengalami waktu penyembuhan luka yang dua hingga tiga kali lebih lama dari rata-rata.
Beberapa faktor penyembuhan ada di tangan Anda. Tidur, misalnya, adalah waktu bagi tubuh untuk melepaskan sebagian besar hormon pertumbuhan—yang sangat penting untuk perbaikan jaringan. Stres kronis justru merugikan karena meningkatkan kadar kortisol, yang dapat memperlambat penyembuhan dengan menekan aktivitas sistem imun. Dan jangan lupakan hidrasi, sel-sel tubuh Anda tidak dapat bekerja dengan efisien tanpa cukup cairan.
Beberapa perubahan kecil yang bisa Anda lakukan:
- Tidur 7–9 jam berkualitas setiap malam
- Lakukan kegiatan yang mengurangi stres, seperti meditasi atau olahraga ringan
- Minum cukup air setiap hari (sekitar 2-3 liter untuk kebanyakan orang)
Tidak semua cedera sama. Luka kecil seperti goresan di jari dengan pasokan darah yang banyak, dapat sembuh dalam hitungan hari. Namun, kerusakan pada tulang rawan di lutut yang memiliki sedikit aliran darah bisa memerlukan waktu berbulan-bulan. Begitu pula dengan luka yang lebih dalam atau yang terjadi di area tubuh yang sering bergerak, biasanya membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh.
Walaupun Anda tidak bisa mengubah usia atau genetik, Anda dapat berusaha untuk meningkatkan peluang tubuh Anda untuk sembuh lebih cepat. Berikut adalah beberapa tips:
- Makan: Konsumsi makanan yang kaya protein dan penuh dengan vitamin C serta zinc
- Tidur: Prioritaskan tidur yang dalam dan restoratif
- Bergerak: Lakukan aktivitas ringan sesuai anjuran untuk meningkatkan aliran darah
- Hidrasi: Pastikan tubuh Anda cukup cairan agar sel-sel tetap bekerja optimal
- Lindungi: Jaga agar luka tetap bersih dan ikuti saran medis dengan baik
Kecepatan penyembuhan tubuh Anda adalah hasil dari perpaduan faktor biologis dan pilihan gaya hidup. Dengan memberikan tubuh Anda nutrisi yang tepat, tidur yang cukup, dan lingkungan yang mendukung, Anda bisa terkejut dengan seberapa cepat tubuh dapat pulih. Jadi, saat Anda sedang dalam masa pemulihan, ingatlah penyembuhan bukan hanya soal waktu yang berlalu, melainkan tentang apa yang Anda lakukan dengan waktu tersebut