Ada sesuatu yang memikat dalam menyapukan kuas pada cat atau menyaksikan warna berpadu di atas kertas.


Tidak perlu menjadi ahli yang penting adalah membiarkan pikiran kita mengembara. Momen ketenangan ini bukan hanya menyenangkan, melainkan juga menyembuhkan.


Dan kini, semakin banyak orang yang menyadari bahwa kegiatan ini tidak hanya bermanfaat secara pribadi, tetapi juga sebagai bagian dari rutinitas kerja mereka. Dari program rumah sakit hingga perusahaan besar, terapi seni mulai merambah arus utama, tidak hanya digunakan oleh para profesional kesehatan mental, tetapi juga oleh orang-orang biasa yang sedang berusaha mengatasi stres, kelelahan, dan tekanan emosional.


Mengapa Terapi Seni Semakin Populer di Seluruh Dunia?


Terapi seni memang bukan hal baru. Namun, adopsi utamanya kini semakin meluas. Apa yang dulunya dianggap sebagai kegiatan niche atau hanya digunakan dalam setting klinis kini telah masuk ke ruang-ruang sehari-hari, sekolah, rumah peristirahatan, hingga kantor-kantor perusahaan besar.


Menurut Asosiasi Terapi Seni Amerika, terapi seni didefinisikan sebagai "profesi integratif dalam layanan kesehatan mental dan manusia yang memperkaya hidup individu melalui proses pembuatan seni secara aktif." Ini bisa berarti melukis, menggambar, membuat patung, kolase, atau bahkan menggunakan alat digital. Yang terpenting, bukanlah keterampilan teknis, tetapi ekspresi diri.


Penelitian semakin menunjukkan kekuatan terapi seni. Sebuah studi yang diterbitkan di Frontiers in Psychology pada tahun 2022 menemukan bahwa hanya dengan 45 menit aktivitas kreatif dapat secara signifikan menurunkan kadar kortisol, hormon stres utama, pada 75% peserta, bahkan pada mereka yang tidak memiliki latar belakang seni. Studi lain di jurnal The Arts in Psychotherapy menunjukkan bahwa terapi seni membantu mengurangi kecemasan dan depresi pada pasien dengan penyakit kronis.


Yang berubah akhir-akhir ini adalah bagaimana dunia memandang ekspresi kreatif: bukan lagi sekadar kemewahan, tetapi sebagai alat. Perubahan ini sedang merubah banyak hal, mulai dari kebijakan SDM hingga rutinitas perawatan diri pribadi.


Menyelami Fenomena "Art Break" di Kantor


Kesejahteraan karyawan dulu sering diartikan dengan keberadaan roller busa di ruang istirahat atau mungkin langganan aplikasi meditasi setiap minggu. Kini? Kantor-kantor mulai menyediakan set cat air, dinding mural kolaboratif, dan "art breaks" yang terjadwal dalam kalender.


Inilah beberapa cara perusahaan mengaplikasikan konsep ini:


- Sesi Terapi Seni Terstruktur


Perusahaan-perusahaan seperti Adobe dan Salesforce mengundang terapis seni bersertifikat untuk memimpin lokakarya makan siang yang fokus pada pelepasan emosional dan bermain kreatif. Tidak perlu bakat khusus yang penting adalah hadir dan berkreasi.


- Area Seni di Kantor


Beberapa kantor kini memiliki "zona tenang" dengan sketchpad, buku mewarnai, atau bahkan tanah liat kering. Ini bukan dianggap sebagai gangguan, melainkan waktu istirahat yang sah yang mendukung fokus dan kejernihan pikiran.


- Membangun Tim Lewat Kreativitas


Alih-alih kegiatan tim yang sering terkesan kaku seperti kursus tali atau kejatuhan kepercayaan, tim-tim kini lebih sering melukis mural bersama atau membuat kolase kolaboratif. Aktivitas-aktivitas ini mendorong empati, mengurangi stres, dan meningkatkan semangat tim, tanpa perlu melakukan icebreaker yang canggung.


Mengapa perusahaan-perusahaan tertarik? Karena kreativitas terbukti dapat mengurangi burnout. Berdasarkan laporan State of the Global Workplace dari Gallup, tingkat stres di tempat kerja tetap tinggi. Sebelumnya, perusahaan mencoba mengatasi hal ini dengan memperpanjang jam istirahat atau memberikan jam kerja yang lebih fleksibel. Kini, banyak yang beralih untuk berinvestasi pada ketahanan emosional, dan terapi seni terbukti efektif.


Kursus Terapi Seni Daring yang Bisa Diakses Semua Orang


Tidak semua orang bekerja di perusahaan dengan anggaran kesejahteraan yang besar. Tapi, bukan berarti Anda tertinggal. Dengan semakin berkembangnya platform daring, kini terapi seni bisa diakses dengan mudah kapan saja dan di mana saja.


Berikut beberapa kursus online yang layak dicoba:


- CreativeBug


Dikenal dengan video berkualitas tinggi yang ramah bagi pemula, CreativeBug menawarkan kelas-kelas seperti Art Journaling for Self-Care atau Drawing for Mindfulness. Langganan dimulai dari $7,95 per bulan, dengan masa percobaan gratis.


- The School of Life – Art as Therapy


Berdasarkan buku karya Alain de Botton dengan judul yang sama, kursus ini memadukan filsafat, psikologi, dan seni visual. Kursus ini membantu Anda memproses emosi melalui cara-cara baru dalam melihat dan membuat seni.


- Therapy in a Box (oleh Art Hive Collective)


Langganan bulanan yang mengirimkan peralatan seni fisik bersama panduan video dari terapis seni terlatih. Program ini lebih bersifat taktil dan tanpa layar, sebuah alternatif yang menyegarkan bagi pekerja jarak jauh.


Saat memilih kursus, pastikan itu dipandu oleh seorang terapis seni bersertifikat atau orang yang memiliki kredensial kesehatan mental. Nilai dari kursus ini bukan hanya dalam membuat karya seni, tetapi juga bagaimana proses tersebut dipandang dan diproses.


Cara Menghadirkan Terapi Seni dalam Kehidupan Sehari-hari Anda


Anda tidak perlu membeli kit lengkap atau mengikuti kelas khusus untuk merasakan manfaat terapi seni. Terkadang, hal kecil dalam rutinitas harian sudah cukup untuk memberikan ruang bagi perasaan Anda.


Berikut beberapa praktik harian atau mingguan yang bisa dicoba:


- Sketsa 5 Menit


Setiap pagi atau sebelum tidur, gambar apa pun yang Anda rasakan, bentuk, warna, atau bahkan sekadar coretan. Tetapkan timer dan lepaskan hasilnya. Ini bukan soal keindahan, melainkan pelepasan perasaan.


- Pemetaan Warna Emosi


Ambil selembar kertas kosong dan tetapkan warna untuk menggambarkan perasaan Anda saat ini. Isi halaman tersebut dengan garis atau bentuk yang mewakili perasaan Anda. Terkadang hal ini membantu untuk mewujudkan perasaan yang sulit dijelaskan.


- Istirahat dengan Tanah Liat atau Playdough


Punya blok tanah liat kecil di meja Anda? Cobalah membentuknya ketika ketegangan datang. Sensasi fisik ini sangat menenangkan.


- Jalan-jalan Seni Mingguan


Kunjungi galeri lokal, taman dengan patung, atau mural yang Anda temui saat berangkat ke kantor. Ambil foto dan tuliskan satu kalimat tentang bagaimana karya tersebut membuat Anda merasa. Ini adalah dosis mini terapi seni yang bisa Anda nikmati kapan saja.


- Jurnal Kreatif


Gunakan buku catatan Anda untuk menulis, tetapi juga untuk membuat kolase, menggambar doodle, menempelkan daun atau tiket. Apa saja yang memungkinkan Anda untuk terhubung kembali dengan hari-hari Anda dalam cara yang lebih visual.


Kunci dari semua ini adalah tanpa tekanan dan tanpa aturan. Anda hanya perlu sejenak berhenti, merasa, dan berkreasi. Tak perlu menjadi seniman untuk merasakan penyembuhan melalui seni. Cobalah untuk mulai dari hal-hal kecil: coret-coret saat menunggu telepon, bentuk sesuatu saat berpikir, atau lukis dengan tangan kiri Anda hanya untuk melihat apa yang terjadi. Tujuannya bukan menghasilkan sesuatu yang indah. Melainkan agar Anda merasa sedikit lebih utuh.