Hi, Lykkers! Baju berbahan poliester memang populer karena ringan, cepat kering, dan tidak mudah kusut.
Namun di balik kepraktisannya, bahan ini punya satu kelemahan besar: bisa membuat badan cepat bau.
Banyak orang tidak sadar bahwa pilihan bahan pakaian ternyata berpengaruh besar terhadap aroma tubuh, terutama saat beraktivitas seharian. Lalu, apa sebenarnya penyebabnya?
1. Poliester Tidak Menyerap Keringat
Berbeda dengan bahan alami seperti katun atau linen, poliester terbuat dari serat sintetis hasil olahan minyak bumi. Serat ini bersifat tidak menyerap air, termasuk keringat. Akibatnya, ketika tubuh mengeluarkan keringat, cairan tersebut tidak diserap ke dalam kain, melainkan terperangkap di permukaan kulit. Kondisi lembap inilah yang menjadi tempat ideal bagi bakteri penyebab bau tubuh untuk berkembang biak.
Keringat sebenarnya tidak berbau, tetapi ketika bercampur dengan bakteri, akan muncul aroma tak sedap. Karena poliester tidak bisa "bernapas", panas tubuh dan keringat sulit keluar, membuat tubuh terasa gerah dan berpotensi bau.
2. Bakteri Lebih Betah di Serat Sintetis
Penelitian menunjukkan bahwa bakteri penyebab bau lebih mudah menempel pada serat sintetis dibandingkan serat alami. Struktur serat poliester yang licin dan padat menciptakan celah kecil tempat bakteri bisa bersembunyi, bahkan setelah dicuci. Inilah sebabnya mengapa baju poliester kadang tetap berbau meski sudah dicuci berkali-kali.
Selain itu, deterjen biasa sering kali tidak mampu membersihkan residu minyak dan keringat yang menempel di kain sintetis. Akibatnya, bakteri tetap bertahan dan menghasilkan bau tidak sedap saat baju digunakan kembali.
3. Reaksi Kimia dengan Keringat
Serat poliester bisa bereaksi dengan asam lemak dan garam dalam keringat, menciptakan reaksi kimia yang memperkuat aroma tak sedap. Inilah alasan mengapa beberapa orang merasa baju olahraga berbahan poliester lebih cepat bau dibandingkan baju berbahan katun, terutama setelah latihan berat atau di cuaca panas.
4. Sulit Dinetralisir oleh Pewangi
Banyak orang mencoba mengatasi masalah ini dengan pewangi pakaian, tetapi sayangnya hal itu tidak sepenuhnya efektif. Pewangi hanya menutupi bau sementara, bukan menghilangkannya. Karena sifat serat poliester yang padat, aroma dari keringat dan bakteri sering kali "terperangkap" di dalam kain, sehingga sulit dihilangkan sepenuhnya.
5. Tips agar Baju Poliester Tidak Bau
Meski memiliki kekurangan, bukan berarti kamu harus sepenuhnya menghindari poliester. Ada beberapa cara agar pakaian jenis ini tetap nyaman digunakan tanpa bau:
- Gunakan antiperspiran sebelum beraktivitas untuk mengurangi keringat.
- Cuci segera setelah dipakai, terutama setelah olahraga atau cuaca panas.
- Gunakan air hangat dan detergen khusus olahraga yang dirancang untuk membersihkan kain sintetis.
- Tambahkan cuka putih atau baking soda saat mencuci untuk membantu menetralkan bau.
- Keringkan di bawah sinar matahari langsung agar bakteri mati sempurna.
Jika kamu sering beraktivitas di luar ruangan atau banyak bergerak, pertimbangkan untuk memilih bahan alami seperti katun, bambu, atau tencel. Ketiga bahan tersebut memiliki daya serap tinggi dan sirkulasi udara yang lebih baik, sehingga tubuh tetap segar lebih lama.
Baju poliester memang praktis, tapi memiliki sisi kurang menyenangkan: mudah menimbulkan bau badan karena tidak menyerap keringat dan menjadi tempat berkembangnya bakteri. Dengan perawatan yang tepat dan pemilihan bahan pakaian yang sesuai aktivitas, kamu tetap bisa tampil rapi, segar, dan bebas bau sepanjang hari. Jadi, sebelum membeli pakaian baru, perhatikan bahan dasarnya karena kenyamanan tubuh dimulai dari kain yang kamu pilih.