Di tengah ritme kerja yang serba cepat, banyak dari kita bekerja tanpa pernah berhenti sejenak untuk mengecek kondisi energi sendiri.
Padahal, energi yang menurun perlahan bisa menjadi awal dari penurunan produktivitas, kreativitas, hingga semangat bekerja.
Cobalah bertanya pada diri sendiri:
"Bagaimana energi kami di tempat kerja hari ini?"
"Tugas apa yang paling menguras tenaga kami?"
"Apa yang harus kami ubah agar pekerjaan terasa lebih ringan?"
Pertanyaan sederhana seperti ini dapat membuka jalan menuju kebiasaan kerja yang jauh lebih sehat. Anda bisa mencoba memberi jarak antar jadwal meeting, menukar tugas yang tidak sesuai minat dengan rekan yang lebih cocok, atau memangkas sementara beban kerja yang tidak mendesak. Yang terpenting: catat kesepakatan perubahan kecil ini dan tinjau ulang setelah satu minggu.
Ketika kelelahan mulai menyerang, nada bicara berubah. Solusi digantikan sindiran. Masalah kecil terasa seperti bencana besar. Saran yang biasanya diterima dengan baik tiba-tiba ditolak mentah-mentah. Suasana kerja pun ikut terpengaruh karena emosi negatif menyebar sangat cepat, bahkan lebih cepat dibanding rapat yang dijadwalkan.
Semakin menurun harapan, semakin menurun pula inisiatif tim.
Solusi Pertama: Obati Akar Masalahnya, Bukan Hanya Nada Bicaranya
Jika seseorang terlihat sangat tertekan, bantu ia menemukan dukungan profesional dan pastikan waktu untuk itu benar-benar terlindungi. Untuk tim secara keseluruhan, ingatkan kembali alasan keberadaan pekerjaan mereka. Siapa yang mendapat manfaat minggu ini? Apa dampak positif yang sedang mereka bangun?
Atur ulang pola umpan balik menjadi 3 apresiasi untuk setiap 1 permintaan perbaikan. Pola sederhana ini mampu mengembalikan rasa bangga, motivasi, dan keterhubungan dalam tim.
Tim mulai terlihat letih meski hari baru dimulai. Pulang dalam kondisi semakin kelelahan. Tingkat ketidakhadiran meningkat perlahan. Kamera rapat dimatikan, chat semakin sepi, dan koordinasi berjalan lambat. Kelelahan kronis menciptakan jarak antar anggota tim, dan jarak ini justru membuat mereka semakin lelah.
Ini seperti lingkaran tak berujung yang menghabiskan kepercayaan dan kinerja.
Solusi Kedua: Temukan Sumber Kebocoran Energinya
Apakah masalahnya karena beban kerja terlalu banyak, kecepatan yang tak memberi jeda, atau instruksi yang tidak jelas?
Buat survei satu halaman yang berisi pertanyaan tentang kesesuaian beban kerja, intensitas meeting, serta kejelasan peran. Dari sana, lakukan penyesuaian:
- Tugaskan peran sesuai kekuatan masing-masing,
- Pangkas ritual kerja yang tidak memberikan nilai,
- Uji coba pagi tanpa gangguan dua kali seminggu.
Dorong kebiasaan yang mendukung kualitas tidur, dan berikan kesempatan hari istirahat mental tanpa stigma.
Kebiasaan kecil dapat mencegah masalah besar. Terapkan fokus kerja dalam blok 25–50 menit, selingi dengan gerakan pendek agar tubuh tetap aktif. Sediakan setidaknya satu blok waktu tanpa rapat setiap hari. Gunakan agenda yang jelas untuk setiap pertemuan dan batasi durasinya.
Setiap keputusan penting sebaiknya dicatat secara sederhana agar semua pihak merasa tenang. Akhiri sprint kerja dengan refleksi tanpa menyalahkan siapa pun: apa yang harus dipertahankan, ditingkatkan, dan dihentikan?
Lingkungan kerja yang aman secara psikologis mampu mengubah tekanan menjadi performa. Seperti yang dijelaskan oleh peneliti perilaku organisasi Dr. Amy Edmondson, kondisi tersebut terbentuk ketika anggota tim merasa bebas menyampaikan ide tanpa takut dinilai.
Mulailah dengan memberikan ruang bagi anggota untuk bertanya, bukan hanya mendengar instruksi. Rayakan kemajuan kecil, bukan hanya pencapaian besar. Berikan keleluasaan dalam cara bekerja, tetapi tetap dengan batasan yang jelas. Hargai kontribusi yang jarang terlihat, sering kali mereka justru yang paling besar pengaruhnya.
Buat kebiasaan sehat seperti jam tanpa pesan masuk, alur kerja yang realistis, serta waktu istirahat yang direncanakan. Dengan budaya seperti ini, tim dapat bekerja dengan lebih ringan dan penuh potensi.
Tanda apa yang paling terlihat di tim Anda?
Apakah kualitas kerja yang menurun, perubahan perilaku, meningkatnya sinisme, atau kelelahan yang berkepanjangan?
Pilih satu solusi untuk diuji selama dua minggu. Lihat efeknya. Ukur perubahannya. Kemudian bagikan hasilnya. Satu ritual kecil, blok waktu tanpa rapat, cek-in mingguan, atau sesi penghargaan singkat dapat memicu perubahan besar.