Hi, Lykkers! Okapi merupakan salah satu satwa paling unik di dunia karena penampilannya yang seolah memadukan beberapa hewan sekaligus.
Tubuhnya menyerupai kuda, garis-garis putih pada kaki mengingatkan pada zebra, sedangkan bentuk kepala dan struktur leher menunjukkan hubungan dekat dengan jerapah.
Keunikan inilah yang membuat okapi sering dijuluki "zebra hutan" meskipun sebenarnya merupakan kerabat terdekat jerapah. Hewan ini menjadi simbol kekayaan keanekaragaman hayati Afrika Tengah, khususnya wilayah Republik Demokratik Kongo.
Asal Usul dan Habitat
Okapi pertama kali dikenal dunia ilmiah pada awal abad ke-20. Sebelumnya, keberadaannya menjadi misteri karena jarang terlihat dan hidup tersembunyi di dalam hutan hujan tropis yang lebat. Habitat utama okapi berada di Hutan Ituri, Kongo, kawasan hutan tropis lembap dengan pepohonan tinggi dan vegetasi rapat. Lingkungan yang teduh dan terlindungi menjadi tempat ideal bagi okapi untuk mencari makan sekaligus menghindari predator.
Okapi termasuk hewan pemalu dan soliter. Aktivitasnya banyak dilakukan pada pagi hari dan sore menjelang malam. Kemampuan beradaptasi dengan baik terhadap kondisi hutan lebat membuatnya sulit ditemukan bahkan oleh peneliti yang berpengalaman.
Karakteristik Fisik yang Unik
Sekilas, penampilan okapi mungkin membuat banyak orang mengira satwa ini bagian dari keluarga kuda atau zebra. Namun pada kenyataannya, okapi masuk dalam famili Giraffidae, sama seperti jerapah. Ciri khas yang menunjukkan hubungan ini adalah bentuk kepala memanjang, telinga besar, serta lidah yang sangat panjang dan fleksibel. Lidah okapi dapat mencapai panjang hingga 35–40 sentimeter, cukup panjang untuk menjilat wajah sendiri atau membersihkan area di sekitar mata.
Ukuran tubuh okapi cenderung lebih pendek dibanding jerapah. Tingginya sekitar 1,5–1,7 meter dengan bobot antara 200–350 kilogram. Kaki bagian belakang memiliki pola garis putih tegas, menyerupai zebra. Pola ini membantu anak okapi mengenali induknya saat berada di dalam hutan yang gelap dan penuh vegetasi.
Perilaku dan Pola Makan
Okapi tergolong herbivora dan makanan utamanya terdiri dari daun muda, tunas, jamur hutan, serta buah-buahan yang jatuh ke tanah. Hewan ini menggunakan lidah panjangnya untuk meraih daun di ranting tinggi, mirip cara jerapah makan di padang savana.
Okapi hidup menyendiri dan menandai wilayahnya menggunakan aroma yang dihasilkan dari kelenjar kulit. Komunikasi antarokapi dilakukan melalui suara rendah berfrekuensi rendah yang sulit terdengar oleh manusia, sebuah strategi untuk menghindari pemangsa.
Status Konservasi
Saat ini okapi masuk dalam kategori terancam punah (Endangered) menurut IUCN. Populasinya terus menurun akibat hilangnya habitat karena penebangan dan pertambangan, perburuan ilegal, serta konflik bersenjata yang terjadi di wilayah persebarannya. Upaya konservasi dilakukan melalui perlindungan kawasan hutan, pembiakan di penangkaran, dan edukasi masyarakat lokal.
Okapi juga dijadikan simbol resmi Okapi Wildlife Reserve, kawasan konservasi yang menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO. Perlindungan ini bertujuan menjaga keberlanjutan spesies sekaligus melestarikan hutan tropis yang menjadi rumah bagi ribuan satwa lain.
Okapi merupakan contoh nyata keajaiban evolusi dan keberagaman fauna di bumi. Penampilannya yang unik, perpaduan jerapah dan zebra, membuatnya menjadi satwa ikonik dan menarik untuk dipelajari. Meski keberadaannya masih jarang dikenal masyarakat luas, peran okapi dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan sangat penting. Upaya konservasi harus terus diperkuat agar generasi mendatang tetap dapat mengenal dan menyaksikan keindahan satwa luar biasa ini.