Hey Lykkers! Pernah nggak sih Anda berpikir kalau nama para selebritas selalu terdengar keren, mudah diingat, dan langsung nempel di kepala? Ternyata, banyak dari mereka nggak memakai nama lahir saat terjun ke dunia hiburan.
Ada yang ingin tampil lebih menonjol, ingin menjaga privasi keluarga, atau sekadar merasa nama barunya lebih "menggigit".
Nah, kali ini kami akan membahas 10 artis terkenal yang nama aslinya berbeda jauh dari nama yang Anda kenal selama ini, plus alasan unik di balik perubahan tersebut. Siap-siap kaget, karena beberapa di antara mereka punya kisah yang benar-benar nggak terduga!
Percaya atau tidak, Marilyn Monroe sebenarnya lahir dengan nama Norma Jeane Mortenson. Di awal kariernya, tim manajemen menilai nama itu kurang "berkilau" untuk seorang bintang besar. Setelah melalui berbagai pertimbangan, terciptalah nama "Marilyn Monroe" yang kemudian melejit menjadi salah satu ikon kecantikan paling dikenal di dunia. Nama barunya ini membawa aura glamor yang langsung mencuri perhatian publik.
Aktris berbakat ini sebenarnya memiliki nama asli Natalie Hershlag. Ia lalu memilih menggunakan "Portman", nama keluarga dari neneknya, agar kehidupan keluarganya tetap terjaga dan tidak mudah disorot media. Selain itu, Portman juga terdengar lebih ringkas dan elegan, sehingga cocok dengan citra profesional yang ia bangun sejak muda.
Nama lengkap bintang ini adalah Demetria Guynes. Namun ia merasa nama tersebut terlalu panjang untuk industri hiburan. Demi lalu memadatkannya menjadi "Demi" yang terdengar kuat dan mudah diingat. Ia juga mengambil nama belakang ibunya, "Moore", sehingga namanya menjadi sederhana tetapi tetap memiliki karakter.
Inilah bagian yang sering membuat orang tercengang. Aktor ini sebenarnya bernama Michael Douglas, tapi karena sudah ada aktor besar lain yang memakai nama tersebut, ia harus mencari nama panggung baru. Menariknya, ia memilih "Keaton" setelah melihat nama seekor burung di sebuah buku. Tak disangka, nama itu kini justru terasa sangat pas dan lekat dengan citra dirinya.
Whoopi Goldberg lahir dengan nama Caryn Johnson. Ia kemudian memilih nama panggung yang jauh lebih ekspresif. "Whoopi" ia ambil karena sifatnya yang jenaka, sedangkan "Goldberg" dipilih karena terdengar kuat dan unik. Perpaduan dua nama itu membuat citra panggungnya langsung mudah dikenali.
Aktor laga satu ini memiliki nama asli Mark Sinclair. "Vin" berasal dari "Vincent", salah satu panggilan lamanya, sedangkan "Diesel" diberikan teman-temannya karena energi dan semangatnya yang seakan tidak pernah habis. Hasilnya? Nama panggung yang terdengar kokoh dan identik dengan karakter-karakter yang ia perankan.
Bruno Mars lahir dengan nama Peter Hernandez. Ia merasa kurang percaya diri karena sering dianggap memiliki gaya yang berbeda dibanding orang di sekitarnya. Untuk menonjolkan keunikannya, ia memilih "Bruno Mars", nama yang terdengar eksentrik dan futuristik. Kini, nama itu menjadi salah satu merek musik paling sukses di dunia.
Nama lahir aktris ini adalah Emily Stone. Namun karena sudah ada nama serupa di organisasi aktor profesional, ia harus menggantinya. "Emma" dipilih karena sudah sering ia gunakan sejak remaja dan terasa natural saat diucapkan. Keputusan sederhana ini ternyata sukses membuat namanya semakin dikenal luas.
Jay-Z memiliki nama asli Shawn Carter. Nama panggungnya terinspirasi dari huruf "J", jalur kereta yang sering ia gunakan, sekaligus bentuk penghormatan kepada mentornya, Jaz-O. Kreatif dan penuh makna, nama itu kemudian menjadi salah satu identitas paling kuat di industri musik dunia.
Ada banyak alasan di balik keputusan ini. Beberapa ingin tampil lebih menonjol, beberapa ingin menjaga kehidupan keluarga tetap tenang, dan sebagian lainnya merasa nama baru dapat menjadi identitas baru saat memulai karier. Saat nama terasa kurang pas atau terlalu rumit, mengganti nama bisa menjadi langkah besar yang menentukan keberhasilan seorang artis.
Pada akhirnya, nama panggung bukan hanya sekadar nama tetapi bagian dari strategi membangun citra dan membentuk kesan kuat di mata publik.