Sejarah mendaki gunung, jika ingin mengupasnya.
Tempat kelahirannya di Alpen adalah garis utama yang tak boleh dihindari.
Ketika berbicara tentang asal usul mendaki gunung, pendakian pertama Mont Blanc pada tahun 1786 adalah yang mendapat semua perhatian.
Pada tahun 1994, Federasi Mendaki Internasional (UIAA) menyusun daftar resmi 82 puncak di Alpen yang setinggi 4.000 meter, dan dalam hampir 70 tahun antara 1786 dan 1855, hanya sekitar 10 puncak 4.000 meter yang berhasil didaki.
Para pendaki gunung awalnya adalah pemburu dan pengumpul kristal di Alpen, dan mendaki bukanlah tujuan utama mereka, dan pendakian pertama Mont Blanc merupakan hadiah bagi mereka.
Mendaki gunung dalam masa perkembangannya belum terlepas dari motivasi lain dan belum sepenuhnya berubah menjadi olahraga - artinya, mendaki adalah tujuan untuk itu sendiri.
Dorongan untuk pertumbuhan pesat mendaki berasal dari Revolusi Industri di Inggris, di mana industri mesin massal abad
ke-19 mendorong perkembangan ekonomi dan munculnya kelas baru yang ekonomi baik dan memiliki banyak waktu luang.
Dibebaskan dari tekanan pekerjaan berat, mereka menyeberangi Selat dalam pencarian ruang baru untuk dieksplorasi.
Hingga saat ini, ketika ekonomi berkembang, orang mengejar hal yang tidak diketahui dalam olahraga petualangan, baik yang tidak diketahui tentang manusia maupun yang tidak diketahui tentang diri sendiri.
Dari Eropa hingga Amerika Utara, Australia, Selandia Baru, Jepang, dan Korea, tanpa kecuali, ini adalah naluri yang tertulis dalam gen manusia.
Sebenarnya, mendaki gunung adalah olahraga yang dapat melatih dan membina perasaan seseorang. Mendaki gunung bukan hanya merupakan tantangan fisik, tetapi juga perjalanan emosional yang mendalam. Perjalanan di atas gunung memberikan kepuasan tersendiri yang sulit dijelaskan dengan kata-kata, meresapkan kedamaian dan kekuatan batin yang membuat kita semakin menghargai keajaiban alam dan kemampuan diri sendiri.
Mendaki gunung bukan hanya sekadar olahraga ekstrem, tetapi juga perjalanan spiritual yang membawa kita lebih dekat dengan esensi kemanusiaan dan alam semesta. Mari terus menjaga semangat petualangan dan rasa ingin tahu kita, menjelajahi puncak-puncak tinggi di dunia ini, dan selalu memperkuat hubungan antara diri kita dengan alam semesta.