Keju, juga dikenal sebagai fromage.


Keju adalah produk susu bergizi tinggi yang terbuat dari susu sapi atau susu kambing.


Proses produksinya melibatkan penambahan zat fermentasi (seperti laktobasilus) dan rennet ke dalam susu, yang menyebabkan protein susu (terutama kasein) menggumpal. Dadih yang dihasilkan dipisahkan dari whey dan kemudian dituakan untuk menghasilkan keju. Kira-kira 10 pon susu dibutuhkan untuk membuat satu pon keju, yang menggambarkan nilai gizinya yang terkonsentrasi.


Nilai Gizi Keju


Keju menonjol karena profil nutrisinya yang mengesankan, terutama kandungan kalsium dan proteinnya yang tinggi. Kandungan kalsium pada keju sekitar 6 hingga 8 kali lipat dari susu biasa, sedangkan kandungan proteinnya hingga 9 kali lebih tinggi. Secara praktis, 1 hingga 2 potong keju dapat memberikan jumlah kalsium dan protein yang sama dengan segelas susu.


Keju kaya akan vitamin seperti A, D, dan berbagai vitamin B yang ditingkatkan melalui proses fermentasi. Namun, penting untuk diperhatikan bahwa keju juga mengandung lemak 8 hingga 10 kali lebih banyak dibandingkan susu, sehingga berkontribusi pada kandungan kalorinya yang lebih tinggi. Oleh karena itu, keju dapat digambarkan sebagai “peti harta karun kecil” yang bernutrisi.


Manfaat Keju


1. Suplementasi Kalsium:


Keju merupakan sumber kalsium yang sangat baik, yang sangat penting untuk menjaga kekuatan tulang dan gigi. Kalsium dalam keju juga lebih mudah diserap tubuh dibandingkan sumber makanan lainnya, menjadikannya pilihan ideal untuk suplemen kalsium.


2. Meningkatkan Imunitas:


Keju dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit dengan memberikan nutrisi penting yang mendukung sistem kekebalan tubuh. Nutrisi ini meningkatkan metabolisme, meningkatkan vitalitas, melindungi kesehatan mata, dan menjaga kesehatan kulit.


3. Mendukung Kesehatan Pencernaan:


Keju mengandung bakteri asam laktat dan metabolitnya yang memiliki efek menguntungkan bagi tubuh manusia. Probiotik ini membantu menjaga stabilitas dan keseimbangan flora normal di saluran usus manusia, yang dapat mencegah sembelit dan diare, serta meningkatkan kesehatan pencernaan secara keseluruhan.


4. Kesehatan Kardiovaskular:


Meskipun keju tinggi lemak dan kalori, kandungan kolesterolnya relatif rendah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi keju mungkin berdampak baik pada kesehatan jantung. Kehadiran asam lemak bermanfaat dan senyawa lain dalam keju dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung.


5. Kesehatan Gigi:


Keju dapat membantu melindungi gigi dengan meningkatkan kandungan kalsium pada lapisan permukaan gigi sehingga membantu mencegah kerusakan gigi. Dokter gigi di Inggris telah menemukan bahwa mengonsumsi keju saat makan dapat mengurangi risiko karies gigi secara signifikan. Bakteri asam laktat dalam keju juga berkontribusi terhadap kesehatan mulut secara keseluruhan.


Memasukkan Keju ke dalam Diet Anda


Mengingat nilai gizinya yang tinggi, keju tidak boleh diabaikan sebagai bagian dari diet seimbang. Memilih jenis keju yang tepat dan memasukkannya ke dalam makanan Anda dapat memberikan banyak manfaat kesehatan.


Ada banyak jenis keju yang tersedia di pasaran, yang berdasarkan kandungan airnya dapat dibedakan menjadi keju lunak, semi keras, keras, dan ekstra keras.


– Keju Lembut:


Keju ini, seperti Brie dan Camembert, lembut dan mudah dioleskan, membuatnya sempurna untuk digunakan dalam makanan penutup atau sebagai olesan pada roti.


– Keju Semi Keras:


Keju seperti Gouda dan Edam termasuk dalam kategori ini dan serbaguna untuk diiris dan dimasak.


– Keju Keras:


Cheddar dan Parmesan adalah contoh keju keras yang dapat diparut di atas piring atau dinikmati dalam sandwich.


– Keju Ekstra Keras:


Keju ini, seperti Pecorino Romano, sangat keras dan biasanya diparut di atas pasta dan salad.