Hai Lykkers! Penelitian baru yang mengejutkan dari University of Southern California (USC), yang baru-baru ini diterbitkan di Nature Geoscience, menunjukkan bahwa inti dalam Bumi mungkin tidak sepadat dan tidak berubah seperti yang diperkirakan sebelumnya.


Studi ini mengungkapkan bahwa wilayah pusat yang sangat padat ini mungkin sedang mengalami transformasi perlahan, dipengaruhi oleh interaksi dengan inti luar yang berbentuk cair.


Temuan ini membuka bab baru dalam pemahaman kita tentang interior Bumi—dan bahkan bisa memengaruhi cara kita memahami rotasi planet ini!


Debat yang Berlangsung: Apakah Inti Dalam Benar-Benar Padat?


Selama bertahun-tahun, para geofisikawan mempertanyakan apakah inti dalam Bumi—bola kaya besi yang sangat padat yang terletak sekitar 4.800 kilometer di bawah permukaan—benar-benar kaku. Meskipun penelitian sebelumnya lebih berfokus pada rotasinya, penelitian baru ini menunjukkan struktur yang lebih dinamis.


Analisis seismik terbaru menunjukkan adanya pergeseran kecil yang terjadi di permukaan inti dalam. Gerakan kecil ini mungkin bertanggung jawab atas variasi halus dalam panjang hari kita, memberikan wawasan lebih mendalam tentang bagaimana proses internal memengaruhi rotasi planet.


Sekilas ke Dalam: Struktur Berlapis Bumi


Bumi terdiri dari beberapa lapisan:


- Kerak dan mantel membentuk cangkang luar.


- Di bawahnya terdapat inti luar cair, kaya akan besi dan nikel cair.


- Di pusatnya adalah inti dalam—zona bertekanan tinggi yang sangat panas, terutama terdiri dari besi dan nikel padat, dengan suhu melonjak di atas 5.000°C (9.000°F).


Inti dalam, yang dikelilingi oleh inti luar yang berputar-putar dan menghasilkan medan magnet Bumi, jauh dari jangkauan pengamatan langsung. Para ilmuwan mengandalkan gelombang seismik yang dihasilkan oleh gempa bumi untuk menjelajahi sifat-sifatnya.


Kejutan Seismik Memicu Rasa Ingin Tahu Baru


Tim peneliti USC, yang awalnya mempelajari perlambatan rotasi inti dalam, menemukan sesuatu yang tak terduga dalam catatan seismik. Peneliti utama, John Vidale, memperhatikan sekelompok bentuk gelombang (*waveforms*) yang tidak berperilaku seperti yang diantisipasi.


Untuk menyelidiki lebih lanjut, tim meninjau 121 gempa bumi antara tahun 1991 dan 2024, khususnya yang terjadi di dekat Kepulauan Sandwich Selatan. Gelombang seismik ini merambat melalui Bumi dan dideteksi oleh stasiun di Alaska dan Kanada. Sebagian besar sinyal sesuai dengan pola yang diharapkan—kecuali beberapa yang direkam di Kanada, yang menunjukkan karakteristik yang tidak biasa. Setelah analisis lebih lanjut, para peneliti menyimpulkan bahwa anomali ini kemungkinan besar dihasilkan dari perubahan pada permukaan inti dalam.


Inti yang Lebih Fleksibel dari Perkiraan


Studi ini menyajikan bukti kuat bahwa inti dalam Bumi mungkin tidak sekeras yang pernah diyakini. Sebaliknya, inti ini mungkin bergeser atau berdeformasi secara perlahan karena tekanan dari lapisan cair di sekitarnya.


Pergerakan inti luar cair—kekuatan yang sama di balik medan magnet Bumi—mungkin memberikan tekanan yang cukup untuk menyebabkan perubahan kecil pada bentuk inti dalam. Jika dikonfirmasi, pengamatan ini akan menjadi catatan pertama dari pergeseran struktural di inti dalam yang terjadi dalam skala waktu manusia.


Penemuan ini menantang gambaran tradisional tentang inti dalam sebagai massa yang sepenuhnya padat. Inti ini tampaknya jauh lebih responsif dan dinamis daripada yang disarankan oleh model sebelumnya.


Apa Artinya bagi Rotasi Bumi dan Perisai Magnetik


Memahami bagaimana inti dalam dan inti luar berinteraksi sangat penting. Hubungan mereka terkait dengan proses-proses kunci seperti:


- Menghasilkan medan magnet Bumi, yang melindungi kita dari radiasi kosmik dan matahari yang berbahaya.


- Menjaga stabilitas rotasi planet, yang memengaruhi panjang hari dan tren iklim jangka panjang.


Jika struktur inti dalam berubah, ini berpotensi mengubah medan magnet dan sedikit memengaruhi seberapa cepat Bumi berputar.


Penelitian ini menghadirkan cara baru untuk memikirkan interior Bumi. Menggunakan gelombang seismik untuk mendeteksi perubahan secara real-time di kedalaman bumi adalah terobosan ilmiah besar. Gagasan bahwa turbulensi di inti luar mungkin secara fisik memengaruhi inti dalam dapat mengarah pada revisi teori tentang bagaimana lapisan-lapisan Bumi berinteraksi.


Meskipun masih banyak yang perlu diungkap, ini menandai langkah besar dalam memecahkan perilaku kompleks dari inti tersembunyi planet kita. Kemungkinan bahwa wilayah terdalam Bumi terus berevolusi menawarkan peluang baru yang menarik untuk penelitian geofisika di masa depan.


Biarkan penemuan ini memicu rasa ingin tahu, Lykkers! Inti Bumi, yang pernah dianggap diam dan tak bergerak, mungkin sedang berubah secara diam-diam—dan bersamanya, pemahaman kita tentang planet yang kita sebut rumah terus berkembang