Keju adalah produk susu fermentasi. Sifatnya sangat mirip dengan yogurt biasa. Keduanya dibuat dengan fermentasi susu.


Mereka juga mengandung bakteri asam lunak, yang sangat baik untuk kesehatan. Namun, konsentrasi keju lebih tinggi dari yogurt, mirip dengan padat, dan nilai gizinya lebih berlimpah.


Sepuluh kilo susu hanya menghasilkan satu kilo keju, jadi keju adalah susu kental. Keju kaya akan nutrisi seperti protein, kalsium, lemak, fosfor dan vitamin, dan merupakan makanan sehat alami yang murni. Kebanyakan orang memilih keju dari sudut pandang memasak makanan, seperti pizza, pasta, salad, memanggang, dll. Keju jenis apa yang cocok untuk metode memasak yang mana, berikut adalah pengetahuan untuk semua orang.


1. Keju Mascarpone


Keju Mascarpone adalah "keju segar" yang dibentuk dengan menambahkan asam tartarat ke dalam krim dan kemudian menghilangkan sebagian airnya. Ini berasal dari Lombardy, Italia. Karena bahan bakunya menggunakan krim sebagai pengganti susu, mascarpone memiliki kandungan lemak yang relatif tinggi, yakni bisa mencapai lebih dari 60%. Mascarpone adalah perwakilan dari keju segar. Ini memiliki tekstur halus, rasa manis dan rasa susu yang kaya. Dapat dimakan langsung sebagai snack dan sering digunakan untuk membuat dessert seperti tiramisu, puff, dan cheesecake.


2. Keju Mozzarella


Keju mozzarella, asli Campania dan Naples di Italia selatan, adalah keju dengan rasa ringan. Mozzarella asli dibuat dari susu kerbau, tetapi produk susu modern lebih umum. Mozzarella berwarna kuning muda dan mengandung sekitar 50% lemak susu. Produk susu kerbau asli berwarna sangat putih dan memiliki cangkang tipis yang cerah, sangat elastis dan mudah diiris. Jangka waktu jatuh tempo sekitar 1 sampai 3 hari. Saat mozzarella matang, teksturnya menjadi lebih lembut dan rasanya semakin kuat. Produk susu kerbau asli memiliki rasa manis, kedalaman, dan keluasan yang tidak dapat ditandingi oleh produk susu biasa, dan rasanya jauh lebih baik. Keju mozzarella berbahan dasar susu kerbau ini cukup berbeda dengan yang kita beli di supermarket. Sebagai keju Italia yang wajib dimiliki untuk pizza, tekstur brushed mozzarella yang unik harus menjadi kesan pertama Anda. Untuk membuat mozzarella, dadih yang terkoagulasi dan disaring harus berulang kali diremas dan diregangkan dalam air panas sehingga memiliki struktur yang ramping dan keuletan yang cukup.


3. Keju Cheddar


Keju cheddar, rasanya ringan, teksturnya lembut, teksturnya kenyal, warnanya mulai dari putih hingga kuning pucat, dan rasanya tergantung berapa lama disimpan. Ada yang agak manis (9 bulan) dan ada yang lebih berat (24 bulan). Keju cheddar mudah meleleh, membuat sandwich, dan juga digunakan sebagai saus. Keju cheddar dibuat dari susu mentah melalui serangkaian teknik pemrosesan yang kompleks seperti sterilisasi, fermentasi, koagulasi, dan pematangan. Kebanyakan keju olahan terbuat dari keju cheddar.


4. Keju parmesan


Keju parmesan adalah keju keras dengan tekstur lebih kencang dari cheddar, umumnya dalam kadar air 30%, dan dimasak tetapi tidak diperas dalam proses pembuatannya. Parmesan dinamai Parma dan Emilia di Emilia-Romagna, Italia, di mana ia diproduksi. Banyak pecinta keju menyebut keju ini sebagai raja keju. Formulanya dikatakan hampir tidak berubah dalam tujuh ratus tahun dan dilindungi oleh nama UE di tempat asalnya. Parmesan sebagian besar berwarna kuning muda dan memiliki rasa gurih. Selain untuk mencampur salad, memasak pasta, dan merebus nasi, juga bisa digunakan untuk membuat sup kental dan saus hijau.


5. Keju feta


Keju Feta adalah produk susu paling terkenal dan makanan ikonik di Yunani, dan hanya Yunani yang dapat memproduksi keju Feta. Keju feta terbuat dari susu kambing dan merupakan keju yang lembut dengan rasa asam dan asin yang kuat. Keju feta umumnya digunakan dalam salad, tetapi juga di beberapa hidangan yang terinspirasi dari Yunani.


6. Keju Biru


Keju biru adalah keju semi-lunak yang longgar, dapat dilelehkan, dan rapuh. Keju biru tradisional tidak memiliki kulit, induk putih, jamur biru, dan rasa yang sedikit lebih kuat. Keju biru, dengan sejarah lebih dari dua ribu tahun, memiliki rasa pedas. Reproduksi cetakan hijau membuat keju membentuk pola biru yang indah, dan saat ini keju dapat dimakan, dan rasanya kuat dan pedas. Tidak seperti varietas keju lainnya, keju biru matang dari tengah ke luar.