Lykkers jangan salah mengira bahwa tempe mendoan cuma sekadar gorengan biasa.


Harganya yang ramah di kantong dan rasanya yang gurih, tempe ini selalu berhasil membuat banyak orang ketagihan.


Lebih dari itu, tempe mendoan membawa sejarah unik yang menambah daya tariknya, apalagi setelah Google Doodle menyorotnya sebagai ikon budaya dari Banyumas. Penasaran dengan asal usulnya, makna unik dari namanya, serta resep untuk membuat tempe mendoan yang tipis dan gurih? Yuk, kita gali lebih dalam!


Asal Usul Tempe Mendoan dari Banyumas


Tempe mendoan berasal dari Banyumas, Jawa Tengah, yang terkenal dengan berbagai kuliner khasnya. Kata "mendoan" sendiri berasal dari bahasa Banyumasan, yang berarti "setengah matang" atau "digoreng sebentar." Lykkers mungkin sering melihat tempe mendoan berwarna keemasan tetapi masih terasa lembut dan kenyal di dalam, itulah yang menjadi ciri khasnya. Karena digoreng setengah matang, tempe ini memiliki tekstur yang lebih lembut dibandingkan tempe goreng biasa yang cenderung renyah.


Mendoan sudah ada sejak lama dan merupakan bagian dari budaya kuliner Banyumas. Orang-orang Banyumas percaya bahwa makanan ini membawa nilai-nilai kebersamaan karena tempe mendoan sering disajikan saat berkumpul bersama keluarga atau teman. Menyantap mendoan sambil menikmati suasana santai membuat pengalaman kuliner ini semakin berkesan.


Dari Dapur Tradisional hingga Google Doodle


Pada tahun 2021, tempe mendoan mendapat pengakuan global ketika Google Doodle menghias halaman pencariannya dengan gambar tempe mendoan. Momen ini mengangkat tempe mendoan sebagai ikon budaya Indonesia yang unik dan layak dikenal dunia. Tentu saja, ini juga membangkitkan rasa bangga bagi masyarakat Banyumas dan Indonesia secara keseluruhan. Pengakuan ini menunjukkan bahwa makanan tradisional yang sederhana ternyata bisa memiliki nilai budaya dan keunikan yang mendunia.


Makna Unik di Balik Nama "Mendoan"


Tak semua orang tahu, nama "mendoan" yang terkesan sederhana ini punya arti mendalam. Kata "mendo" dalam bahasa Banyumasan berarti "lembek atau setengah matang." Kata ini sangat tepat menggambarkan cara memasak tempe mendoan yang digoreng sebentar hingga bagian luarnya cukup kering, tetapi bagian dalamnya masih lembut. Jadi, ketika Anda mencicipi tempe mendoan, Anda bukan hanya menyantap camilan biasa, tetapi juga ikut merasakan filosofi dan nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya.


Cara Membuat Tempe Mendoan Iris Tipis, Gurih untuk Camilan Musim Hujan


Lykkers juga mungkin tertarik membuat tempe mendoan di rumah, apalagi saat musim hujan yang cocok untuk menikmati camilan hangat. Yuk, simak resepnya!


Bahan-Bahan:


- 1 papan tempe, iris tipis


- 100 gram tepung terigu


- 2 sdm tepung beras (agar lebih renyah di luar)


- 3 batang daun bawang, iris halus


- 1 sdt ketumbar bubuk


- Garam dan penyedap rasa secukupnya


- Air secukupnya


- Minyak untuk menggoreng


Bumbu Halus:


- 3 siung bawang putih


- 2 siung bawang merah


- 1/2 sdt kunyit bubuk


Cara Membuat:


1. Campurkan tepung terigu, tepung beras, dan bumbu halus hingga rata. Tambahkan air sedikit demi sedikit sampai adonan cukup kental.


2. Masukkan garam, penyedap rasa, dan ketumbar bubuk, aduk rata. Tambahkan irisan daun bawang ke dalam adonan tepung.


3. Celupkan irisan tempe ke dalam adonan tepung hingga seluruh permukaannya terbalut.


4. Panaskan minyak dalam wajan dengan api sedang. Goreng tempe hingga berwarna keemasan, tetapi tidak sampai terlalu kering agar teksturnya lembut.


5. Angkat dan tiriskan. Sajikan tempe mendoan hangat dengan cabai rawit atau sambal kecap.


Tips Menikmati Tempe Mendoan Agar Lebih Nikmat


Agar pengalaman menikmati tempe mendoan semakin nikmat, coba padukan dengan cabai rawit segar atau sambal kecap. Cabai rawit yang pedas akan menambah sensasi segar dan menyeimbangkan rasa gurih dari tempe. Selain itu, cocolan sambal kecap dengan sedikit potongan cabai dan bawang merah juga akan memperkaya cita rasanya.


Variasi Tempe Mendoan dari Daerah Lain


Tahukah Anda, ada beberapa variasi tempe mendoan di Indonesia? Beberapa daerah memiliki cara berbeda dalam menggoreng tempe mendoan, ada yang lebih kering, dan ada juga yang lebih tebal. Di beberapa kota, tempe mendoan disajikan dengan tambahan rempah tertentu atau disandingkan dengan lauk lainnya. Meski berbeda, semuanya tetap menghadirkan cita rasa gurih yang khas.


Kepopuleran Tempe Mendoan


Kepopuleran ini tentu tidak lepas dari kelezatannya yang khas. Dimasak dengan tepung bumbu yang sederhana, tempe yang dipotong tipis ini dibalut dengan adonan tepung, kemudian digoreng hingga kuning kecokelatan. Hasilnya? Tempe Mendoan yang renyah di luar dan lembut di dalam, siap menemani berbagai hidangan atau menjadi camilan yang sempurna.


Tak hanya itu, harganya yang merakyat membuat Tempe Mendoan menjadi camilan favorit semua kalangan. Anda bisa menikmatinya dengan harga yang sangat terjangkau, mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 15.000 per porsi, tergantung tempatnya. Biasanya, Tempe Mendoan disajikan dengan sambal kecap atau sambal terasi, menambah cita rasa yang nikmat.


Manfaat Kesehatan Tempe Mendoan


Tempe mendoan bukan hanya enak, tetapi juga kaya manfaat. Tempe mengandung protein nabati tinggi, kaya akan serat, vitamin B, zat besi, serta berbagai antioksidan. Kandungan probiotik dalam tempe juga baik untuk pencernaan. Meski digoreng, tempe mendoan tetap bisa menjadi camilan sehat jika dinikmati dengan bijak. Di balik rasa gurihnya, tersimpan sejarah, filosofi, dan kebanggaan budaya Banyumas. Selamat menikmati tempe mendoan hangat di tengah cuaca hujan!