Beberapa makanan sarapan membangkitkan kegembiraan sebanyak wafel yang dibuat dengan sempurna.
Dengan eksteriornya yang renyah, interiornya yang lembut, dan kantong dalam khas yang dirancang untuk menampung kumpulan sirup maple.
Wafel ini telah mendapatkan tempatnya sebagai makanan pokok sarapan favorit di seluruh dunia.
Sejarah Wafel
Sementara banyak yang mengaitkan wafel dengan Belgia (dan memang seharusnya demikian – wafel Belgia memang merupakan varian yang terkenal), sejarah wafel berasal dari Yunani kuno, di mana para juru masak akan menyiapkan kue pipih di antara dua pelat logam. Pola sarang lebah khas yang kita kenal sekarang muncul pada Abad Pertengahan, ketika pengrajin Eropa mulai membuat pelat yang rumit dengan desain yang detail.
Apa yang membuat wafel benar-benar istimewa adalah keserbagunaannya. Baik dengan topping beri segar dan krim kocok untuk sarapan dekaden, dipadukan dengan ayam goreng untuk makan malam yang gurih, atau disajikan à la mode untuk makanan penutup, wafel bisa memuskan keinginan setiap saat.
Resep Wafel Klasik Buatan Sendiri
Berikut adalah resep yang sangat mudah yang akan membantu Anda membuat wafel berkualitas restoran di rumah. Resep ini menghasilkan 4-6 wafel, cocok untuk sarapan keluarga.
Bahan-bahan:
- 2 cangkir tepung serbaguna (240 gr)
- 1 sendok makan baking powder
- ½ sendok teh garam
- 2 sendok makan gula pasir
- 2 butir telur ukuran besar, pisahkan
- 1¾ cangkir susu murni (420 gr)
- ½ cangkir minyak sayur atau mentega cair (112 gr)
- 1 sendok teh ekstrak vanili
Instruksi:
1. Panaskan waffle iron Anda terlebih dahulu saat menyiapkan adonan.
2. Dalam mangkuk besar, kocok tepung, baking powder, garam, dan gula.
3. Dalam mangkuk terpisah, kocok putih telur hingga terbentuk puncak yang kaku. Ini adalah kunci untuk mendapatkan wafel yang ringan dan lembut.
4. Dalam mangkuk lain, campurkan kuning telur, susu, minyak (atau mentega cair), dan ekstrak vanila.
5. Aduk hingga tercampur dengan menuangkan komponen basah ke dalam bahan kering. Hindari pencampuran yang berlebihan; beberapa gumpalan kecil tidak apa-apa.
6. Masukkan putih telur kocok perlahan hingga tercampur rata. Adonan harus ringan dan lapang.
7. Tuangkan adonan dalam jumlah yang sesuai ke dalam waffle iron yang sudah dipanaskan sebelumnya (biasanya sekitar ½ hingga ¾ cangkir, tergantung pada ukuran waffle iron).
8. Masak hingga berwarna cokelat keemasan dan renyah, biasanya 3-5 menit.
Tips Pro:
- Biarkan alat pemanggang wafel Anda benar-benar panas sebelum memulai
- Jangan pernah menumpuk wafel segar - karena akan menjadi lembek
- Jaga agar wafel yang sudah jadi tetap hangat dalam oven bersuhu 200°F sambil membuat sisanya
- Untuk kerenyahan ekstra, cobalah mengganti ¼ cangkir tepung maizena dengan ¼ cangkir tepung terigu
- Untuk penyimpanan, dinginkan sepenuhnya dan bekukan dalam wadah kedap udara. Panaskan kembali dalam pemanggang roti untuk sarapan di hari kerja.
Percaya atau tidak, kunci wafel yang sempurna tidak hanya terletak pada resepnya, tetapi juga pada tekniknya. Luangkan waktu Anda untuk memasukkan putih telur itu, dan jangan mengintip saat sedang dimasak-kesabaran memberikan hasil terbaik. Selamat mencoba!