Kenari pertama kali dikenal di Persia kuno, yang kini dikenal sebagai Iran.


Di sana, kenari disebut sebagai "kacang kerajaan" dan hanya disajikan kepada bangsawan.


Orang Persia meyakini bahwa kenari merupakan makanan ilahi, yang dapat memberikan kekuatan bagi tubuh dan pikiran. Kacang-kacangan ini sangat berharga hingga sering dijadikan hadiah atau barang dagangan yang diperdagangkan melalui Jalur Sutra, yang menghubungkan Asia dan Eropa. Kenari juga dihargai di dunia medis kuno. Di Yunani, para filsuf dan dokter terkenal, seperti Hippocrates dan Dioscorides, menganggap kenari sebagai obat alami untuk mengatasi berbagai penyakit, mulai dari masalah pencernaan hingga batuk.


Penyebaran di Eropa: Simbol Kesuburan dan Kemakmuran


Kenari menyebar ke Eropa melalui Romawi. Bangsa Romawi menanam pohon kenari di seluruh wilayah yang mereka kuasai, percaya bahwa pohon ini dapat tumbuh subur di berbagai iklim. Seiring berjalannya waktu, kenari menjadi simbol kesuburan dan kemakmuran dalam banyak budaya Eropa. Selama Abad Pertengahan, kenari tidak hanya dimakan sebagai camilan, tetapi juga digunakan dalam ramuan obat untuk mengatasi sakit kepala dan penyakit lainnya.


Di Italia dan Prancis, kenari menjadi bahan penting dalam kuliner tradisional, baik dalam hidangan seperti saus kenari Italia maupun camilan kenari ala Prancis. Pohon kenari dianggap sebagai simbol umur panjang dan kekuatan, dan minyak kenari digunakan untuk berbagai keperluan, dari memasak hingga melestarikan karya seni.


Kenari Menyebar ke Dunia Baru


Pada abad ke-17, penjelajah Eropa membawa kenari ke Amerika Utara. Orang Inggris pertama kali menanam pohon kenari di daerah Amerika, dan pohon-pohon tersebut berkembang pesat. Namun, baru pada abad ke-19, California mulai mengembangkan budidaya kenari secara komersial, yang kini menjadi pusat produksi kenari di Amerika Serikat. Iklim lembut dan tanah subur California terbukti sangat ideal untuk pertanian kenari, sehingga pada awal abad ke-20, negara bagian ini menjadi penghasil kenari terbesar di dunia. Saat ini, hampir 99% pasokan kenari di Amerika Serikat berasal dari California, yang memenuhi permintaan untuk berbagai hidangan, mulai dari kue hingga salad dan camilan.


Simbolisme dan Manfaat Gizi Kenari


Selain rasanya yang lezat, kenari juga memiliki makna simbolis yang mendalam. Dalam budaya Romawi kuno, kenari digunakan dalam pernikahan untuk melambangkan harapan akan keberuntungan dan banyak keturunan. Bahkan hingga saat ini, kenari dianggap sebagai simbol kebijaksanaan, karena bentuknya yang mirip dengan otak manusia.


Namun, kenari tidak hanya berharga karena maknanya. Kenari juga merupakan sumber gizi yang luar biasa. Kaya akan antioksidan, lemak sehat, dan vitamin penting, kenari menawarkan manfaat kesehatan yang signifikan. Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi kenari secara teratur dapat membantu menjaga kesehatan jantung, meningkatkan fungsi otak, dan memperbaiki kualitas tidur.


Kenari di Dapur Anda: Dari Sejarah hingga Masa Kini


Saat Anda membuka kenari untuk camilan atau memasukkannya ke dalam hidangan favorit Anda, ingatlah perjalanan panjang yang telah dilalui kacang ini. Dari raja-raja Persia kuno hingga filsuf Yunani, dari pasukan Romawi hingga petani California, kenari telah menjadi makanan yang dihargai selama ribuan tahun. Baik itu dalam bubur oat di pagi hari atau dalam kue panggang yang lezat, kenari tetap menjadi bagian dari tradisi panjang yang terus berlangsung hingga saat ini.