Dataran tinggi merujuk pada wilayah yang terletak lebih dari 1.000 meter di atas permukaan laut dengan ketinggian relatif lebih dari 500 meter, yang dicirikan oleh topografi yang relatif datar atau bergelombang. Dataran tinggi terbentuk melalui proses pemunculan kerak bumi yang berlangsung dalam jangka waktu panjang. Beberapa dataran tinggi memiliki permukaan yang luas dan datar dengan sedikit gelombang, sementara yang lainnya memiliki bukit-bukit bergelombang dan variasi bentuk lahan yang besar.



Fitur paling penting dari dataran tinggi adalah perbedaan ketinggian yang rendah di permukaan tanah, meskipun secara keseluruhan memiliki ketinggian yang cukup tinggi. Dataran tinggi tersebar luas di seluruh dunia, dan bersama dengan cekungan tertutup, mereka mencakup sekitar 45% dari luas daratan Bumi. Pembentukan dataran tinggi ini sangat terkait dengan proses terbentuknya Bumi itu sendiri.


Dataran tinggi tertinggi di dunia adalah Dataran Tinggi Qinghai-Tibet di Tiongkok, sementara yang terbesar adalah Dataran Tinggi Brasil. Wilayah dataran tinggi menerima radiasi matahari yang lebih besar dan memiliki durasi sinar matahari yang lebih lama, sehingga sumber daya energi matahari di daerah ini sangat melimpah. Namun, suhu titik didih air di dataran tinggi lebih rendah dari 100℃, yang menyebabkan nasi yang dimasak di panci nasi standar sering kali tidak matang sempurna.



Selain keindahan alamnya, dataran tinggi telah menjadi "harta karun" bagi komunitas olahraga dunia, terutama dalam latihan lari jarak jauh, maraton, jalan kaki, dan berbagai olahraga ketahanan lainnya. Atlet-atlet dari dataran tinggi Afrika telah memenangkan lima medali emas dalam lomba lari jarak jauh dan maraton, serta lima medali perak dan dua medali perunggu selama Olimpiade ke-19 yang diadakan di kota dataran tinggi Mexico City pada tahun 1968.


Namun, sebelum melakukan perjalanan ke daerah dataran tinggi, sangat penting untuk menjalani pemeriksaan fisik di rumah sakit dan memastikan bahwa tidak ada masalah dengan jantung, paru-paru, dan organ vital lainnya. Orang-orang yang telah berlatih fisik secara teratur dan memiliki kebugaran tubuh yang baik cenderung lebih sedikit mengalami reaksi terhadap dataran tinggi dan dapat pulih dengan cepat. Meskipun demikian, Anda tetap harus berhati-hati dan tidak terlalu memaksakan diri. Terutama sebelum memasuki ketinggian baru, ada baiknya melakukan latihan adaptasi secara bertahap selama satu atau dua hari.



Jika Anda tidak melakukan persiapan yang memadai dan tiba-tiba memasuki wilayah yang berada di atas 5.000 meter di atas permukaan laut, Anda berisiko mengalami reaksi yang tidak terduga. Setelah tiba di dataran tinggi, disarankan untuk mengonsumsi lebih banyak karbohidrat dan makanan yang mudah dicerna, serta memperbanyak konsumsi air agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik. Hindari makan malam yang berat, serta hindari alkohol dan merokok. Sebaiknya, makanlah lebih banyak buah, sayur, dan makanan yang kaya akan vitamin.


Setibanya di dataran tinggi, hampir semua orang akan mengalami gejala kekurangan oksigen, seperti sesak napas, rasa tertekan di dada, dan kesulitan bernapas. Gejala-gejala ini tidak berarti Anda belum beradaptasi dengan dataran tinggi. Dengan langkah-langkah perlindungan diri yang tepat, seperti istirahat yang cukup, gejala-gejala ini biasanya akan membaik atau menghilang dalam waktu 2 hingga 4 hari.



Jika Anda bepergian ke dataran tinggi dengan pesawat terbang, gejala-gejala penyakit ketinggian biasanya muncul sekitar 12 hingga 14 jam setelah tiba. Oleh karena itu, begitu tiba, sangat penting untuk menghindari aktivitas fisik yang berat dan segera beristirahat di tempat tidur. Jika Anda merasakan gejala, segera lakukan istirahat agar proses adaptasi tidak terhambat.


Penting untuk dicatat bahwa jika gejala Anda semakin parah, terutama saat sedang beristirahat, Anda harus segera menghirup oksigen dan mencari perawatan medis. Pasien dengan edema paru atau edema serebral yang terjadi di dataran tinggi, meskipun jarang, harus diberi oksigen dalam jumlah banyak dan segera dipindahkan ke daerah dengan ketinggian lebih rendah sambil mendapatkan pengobatan yang sesuai.



Beberapa orang sering menggunakan oksigen untuk meredakan ketidaknyamanan di dada. Meskipun inhalasi oksigen dapat meredakan sementara gejala sesak napas dan kesulitan bernapas, gejala-gejala ini akan muncul kembali setelah penghentian penggunaan oksigen, yang justru dapat memperlambat proses adaptasi Anda. Jika gejala yang Anda alami tidak terlalu parah, lebih baik untuk tidak menghirup oksigen, karena hal ini dapat membantu Anda beradaptasi dengan lingkungan dataran tinggi lebih cepat.


Secara keseluruhan, dataran tinggi adalah tempat yang menantang bagi tubuh manusia. Proses adaptasi tubuh terhadap ketinggian dan perubahan cuaca memerlukan waktu dan perhatian yang serius. Dengan persiapan yang matang dan pemahaman tentang gejala yang mungkin terjadi, Anda dapat menikmati pengalaman yang aman dan menyenangkan di dataran tinggi. Pastikan Anda selalu menjaga kesehatan dan keselamatan, serta mematuhi petunjuk yang ada untuk menghadapi tantangan alam ini.