Annapurna, yang terletak di Himalaya di bagian utara-tengah Nepal pada koordinat 83° 49' 14" bujur timur dan 28° 35' 45" lintang utara, memiliki ketinggian 8.091 meter di atas permukaan laut dan merupakan gunung tertinggi ke-10 di dunia. Pada 3 Juni 1950, pendaki gunung asal Prancis, Maurice Herzog dan Louis Lachenal, menjadi orang pertama yang mencapai puncaknya. Sejak itu, Annapurna telah menarik banyak pendaki, meskipun dikenal sebagai salah satu gunung yang paling berbahaya di dunia.


Iklim di Annapurna ditandai dengan musim dingin yang kering dan berangin, serta musim panas yang hujan akibat monsun tenggara yang kuat. Musim hujan biasanya berlangsung dari awal Juni hingga pertengahan September, membawa hujan lebat dan sering menyebabkan longsoran salju. Selain itu, pada periode dari pertengahan November hingga pertengahan Februari tahun berikutnya, suhu dapat turun hingga -60°C, dengan suhu rata-rata antara -40°C hingga -50°C, dan kecepatan angin maksimum mencapai 90 m/s.



Waktu terbaik untuk mendaki adalah pada musim semi, di mana cuaca lebih stabil dan siklus cuaca baik berlangsung sekitar dua minggu. Namun, karena letak Annapurna yang terpencil dan hanya dapat diakses dari September hingga Oktober setiap tahunnya, persiapan yang matang untuk mengatasi penyakit ketinggian sangat penting. Sejak pendakian pertama pada tahun 1950, hampir 300 orang telah berhasil mencapai puncaknya, tetapi setidaknya 73 orang meninggal dalam usaha mereka. Tingginya angka kematian ini menjadikan Annapurna sebagai gunung paling berbahaya di antara semua puncak yang lebih dari 8.000 meter.


Dinding selatan gunung ini dianggap sebagai pendakian yang paling sulit di dunia. Meskipun demikian, banyak pendaki tetap mencoba untuk menaklukkan gunung ini setiap tahun, tertarik oleh tantangan yang ditawarkannya. Bahkan pendaki yang berpengalaman dan telah berhasil mencapai puncaknya satu kali mengungkapkan bahwa mereka mungkin tidak dapat melakukannya lagi, yang semakin menegaskan betapa sulitnya pendakian ini. Pendaki pemula mungkin lebih cocok untuk menjelajahi puncak-puncak yang kurang berbahaya di dalam cadangan Annapurna, mengunjungi rumah teh di Ridge Khopra Nepal, atau menuju ke Camp Base Mardi Himal.



Meskipun tantangan dan bahaya yang terkait dengan pendakian Annapurna, gunung ini tetap menarik banyak pendaki dari seluruh dunia. Daya tarik untuk mendaki salah satu puncak tertinggi di dunia dan rasa pencapaian yang datang bersamanya menjadi motivasi yang kuat bagi banyak orang. Namun, penting untuk diingat bahwa pendakian Annapurna bukan hanya tantangan fisik, tetapi juga tantangan mental. Kondisi yang keras dan cuaca yang tidak dapat diprediksi bisa memengaruhi bahkan pendaki yang paling berpengalaman sekalipun. Oleh karena itu, sangat penting bagi pendaki untuk mempersiapkan diri dengan baik, baik secara fisik maupun mental, sebelum mencoba mencapai puncaknya.


Pendakian di Annapurna juga memiliki dampak yang signifikan terhadap masyarakat lokal dan lingkungan sekitar. Arus pendaki dan pejalan kaki yang terus meningkat memberikan tekanan pada sumber daya yang terbatas dan ekosistem yang rapuh di daerah tersebut. Oleh karena itu, penting bagi pendaki untuk menyadari dampak mereka dan mengambil langkah-langkah untuk meminimalkan dampak tersebut, seperti menggunakan perlengkapan ramah lingkungan dan mendukung upaya pelestarian lokal.



Secara keseluruhan, Annapurna adalah gunung yang penuh tantangan dan berbahaya, yang membutuhkan persiapan dan pelatihan yang signifikan. Namun, bagi mereka yang berhasil menaklukkannya, pengalaman yang diperoleh benar-benar tak terlupakan. Pendakian ke Annapurna bukan hanya soal mencapai puncak, tetapi juga soal merasakan keindahan alam Himalaya yang spektakuler, mengenal lebih dalam tentang diri sendiri, serta menghargai kehidupan dan perjuangan manusia dalam menghadapi tantangan alam yang luar biasa.


Untuk pendaki yang memilih untuk mengambil tantangan ini, mereka tidak hanya akan dihadapkan pada keindahan alam yang menakjubkan, tetapi juga pada kekuatan mental dan fisik yang diuji sepanjang perjalanan menuju puncaknya. Karena itu, persiapan yang matang, kehati-hatian, dan kesadaran akan potensi bahaya sangat diperlukan. Terlepas dari kesulitan yang ada, Annapurna tetap menjadi tujuan bagi pendaki yang mencari pengalaman yang luar biasa dan pencapaian yang tiada duanya.