Pernahkah Anda merasa sedikit lebih tinggi di pagi hari daripada saat malam hari? Fenomena ini mungkin tampak aneh, tetapi ternyata ada penjelasan ilmiah yang mendalam mengenai perubahan tinggi badan ini.
Jawabannya terletak pada cara tubuh kita berfungsi, khususnya pada tulang belakang. Untuk memahami fluktuasi tinggi badan ini, kita perlu melihat lebih dekat pada bagaimana struktur kerangka tubuh kita bekerja dan bagaimana tubuh bereaksi terhadap tekanan yang dihadapi sepanjang hari.
Anatomi Tinggi Badan
Tinggi badan manusia, yang diukur saat berdiri tegak, ditentukan oleh panjang gabungan antara tengkorak, tulang belakang, panggul, dan anggota tubuh bagian bawah. Di antara komponen-komponen tersebut, tulang belakang memainkan peran yang sangat penting dalam variasi tinggi badan.
Tulang belakang terdiri dari 24 ruas tulang belakang, satu tulang sakrum, dan satu tulang ekor (koksiks), yang semuanya terhubung oleh ligamen, cakram antar-vertebra, dan sendi faset. Cakram antar-vertebra yang terletak di antara setiap pasangan tulang belakang berbentuk seperti diskus kartilago yang sangat kuat dan elastis. Cakram ini tidak hanya menghubungkan ruas tulang belakang, tetapi juga berfungsi sebagai peredam kejut, melindungi sumsum tulang belakang dari benturan, serta memungkinkan tulang belakang untuk bergerak fleksibel dalam berbagai arah.
Mengapa Tinggi Badan Lebih Besar di Pagi Hari
Saat kita bangun di pagi hari, tubuh kita dalam keadaan santai setelah tidur semalaman. Selama tidur, tekanan pada cakram antar-vertebra berkurang secara signifikan karena tulang belakang berada dalam posisi horizontal. Hal ini memungkinkan cakram elastis tersebut untuk mengembang dan mengembalikan bentuknya. Akibatnya, tulang belakang sedikit memanjang, membuat kita lebih tinggi di pagi hari.
Namun, seiring berjalannya hari, gaya gravitasi dan tekanan dari aktivitas sehari-hari mulai mempengaruhi tubuh kita. Baik saat duduk, berdiri, atau bergerak, otot, sendi, dan ligamen kita mengalami kompresi, dan ruas tulang belakang saling menekan lebih erat. Kompresi ini menyebabkan tulang belakang sedikit menyusut, sehingga kita menjadi sedikit lebih pendek di malam hari.
Siklus Harian Perubahan Tinggi Badan
Fenomena menjadi “lebih tinggi di pagi hari dan lebih pendek di malam hari” adalah proses alami yang tidak berbahaya. Perbedaan tinggi badan ini biasanya berkisar antara beberapa milimeter hingga 1–2 sentimeter, tergantung pada faktor-faktor seperti usia, postur tubuh, dan aktivitas fisik.
Untuk menjaga tubuh tetap fleksibel dan mengurangi dampak kompresi yang terjadi sepanjang hari, menjaga postur tubuh yang baik, tidur yang cukup, serta berolahraga yang mendukung kesehatan tulang belakang, seperti peregangan atau yoga, dapat sangat membantu.
Apakah Tinggi Badan Menurun Seiring Bertambahnya Usia?
Seiring bertambahnya usia, cakram antar-vertebra mulai kehilangan kandungan airnya, yang mengurangi elastisitas dan volumenya. Proses ini menyebabkan tulang belakang secara perlahan menyusut, membuat orang yang lebih tua menjadi sedikit lebih pendek dibandingkan saat mereka masih muda. Selain itu, tulang belakang dapat melengkung seiring berjalannya waktu karena otot dan ligamen yang melemah, yang juga turut berkontribusi pada penurunan tinggi badan.
Meskipun proses ini adalah bagian alami dari penuaan, menjaga gaya hidup yang sehat dengan pola makan yang baik, olahraga teratur, serta perawatan tulang belakang dapat membantu memperlambat laju kehilangan tinggi badan dan mendukung kesejahteraan secara keseluruhan.
Fluktuasi tinggi badan harian yang disebabkan oleh kompresi dan dekompresi pada tulang belakang adalah contoh menarik bagaimana tubuh kita merespons gaya gravitasi dan pergerakan. Meskipun kita mungkin sedikit lebih tinggi di pagi hari, memahami cara kerja tulang belakang dan merawatnya dengan baik akan membantu kita memaksimalkan tinggi badan alami kita serta mendukung kesehatan tubuh sepanjang hidup. Baik muda maupun tua, mengadopsi kebiasaan yang melindungi tulang belakang memastikan dasar yang kuat untuk mobilitas dan vitalitas seumur hidup.