Diet tinggi protein kini menjadi sangat populer di media sosial, dengan platform seperti TikTok dan Instagram yang menampilkan berbagai resep penuh protein.


Dari makanan tradisional yang tinggi protein hingga camilan, makanan penutup, dan bahkan kopi, tampaknya protein telah menemukan tempatnya di setiap sudut dunia kuliner. Namun, mengapa tren ini begitu populer, dan apakah benar orang perlu fokus pada peningkatan asupan protein mereka? Berikut adalah penjelasan dari para ahli.


Mengapa Protein Mendapat Perhatian Begitu Besar?


Protein adalah salah satu makronutrien penting bagi tubuh, yang sangat dibutuhkan untuk membangun otot, memperbaiki jaringan, dan mendukung fungsi tubuh secara keseluruhan. Berbeda dengan karbohidrat, protein sering dianggap sebagai makronutrien terpenting untuk kesehatan, menjadikannya pilihan utama bagi para penggemar kebugaran dan mereka yang ingin menjaga berat badan. Seperti yang dicatat oleh pembuat konten media sosial dan ahli gizi Kylie Sakaida, resep tinggi protein sering kali mendapatkan lebih banyak interaksi karena daya tariknya bagi individu yang ingin meningkatkan kebugaran dan menjaga rasa kenyang. Ketertarikan ini juga menyebabkan lonjakan produk-produk yang berfokus pada protein, mulai dari yogurt dan roti tinggi protein hingga camilan dan makanan siap saji.


Pentingnya Protein


Protein memainkan peran vital dalam berbagai fungsi fisiologis, termasuk mempertahankan massa otot, mendukung kesehatan kekebalan tubuh, dan membantu pemulihan. Meskipun pedoman diet di Amerika Serikat merekomendasikan setidaknya 0,8 gram protein per kilogram berat badan, banyak individu, seperti orang lanjut usia, atlet, dan mereka yang sedang pulih dari kondisi kesehatan tertentu, mungkin membutuhkan lebih banyak. Protein membantu tubuh memperbaiki jaringan yang rusak, mempertahankan massa otot, serta memelihara fungsi organ dan metabolisme yang sehat.


Protein Hewani vs. Protein Nabati


Protein dapat diperoleh dari sumber hewani, seperti daging, produk susu, telur, dan makanan laut, atau dari pilihan nabati, seperti kacang-kacangan, tahu, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Sumber protein hewani dianggap lebih lengkap karena mengandung semua sembilan asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh. Namun, banyak sumber protein nabati yang tidak lengkap. Meskipun demikian, dengan pola makan yang bervariasi yang mencakup berbagai sumber protein nabati, kebutuhan gizi Anda tetap dapat tercapai.



Protein dalam Bentuk Bubuk dan Suplemen


Bagi mereka yang ingin melengkapi diet mereka, bubuk protein bisa menjadi pilihan yang praktis. Para ahli merekomendasikan untuk memilih bubuk protein yang sudah teruji oleh organisasi pihak ketiga untuk memastikan kualitas dan keamanannya. Produk-produk seperti whey protein isolate, yang mengandung setidaknya 20 gram protein per sajian, sering kali lebih disukai untuk memaksimalkan pertumbuhan otot.


Kasus untuk Keseimbangan


Meskipun protein memiliki banyak manfaat, sangat penting untuk mempertahankan diet yang seimbang. Asupan protein yang berlebihan, terutama ketika dipasangkan dengan kekurangan karbohidrat, dapat menyebabkan hilangnya massa otot karena tubuh akan memecah jaringan otot untuk memperoleh energi. Makan berlebihan makanan yang kaya protein juga dapat menyebabkan penambahan berat badan atau meningkatkan risiko masalah kesehatan, terutama jika makanan tersebut mengandung lemak jenuh atau diproses secara berlebihan.


Bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti penyakit ginjal, diet tinggi protein mungkin membawa risiko tambahan. Oleh karena itu, sangat penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk menentukan asupan protein yang sesuai dengan kondisi tubuh.


Tren diet tinggi protein lebih dari sekadar fenomena media sosial, tren ini sejalan dengan tujuan kesehatan dan kebugaran banyak orang. Namun, keseimbangan adalah kunci. Penting untuk memprioritaskan keberagaman sumber protein Anda, dan jangan lupakan nutrisi penting lainnya seperti karbohidrat dan lemak sehat. Dengan mempertahankan pola makan yang seimbang, protein dapat menjadi sekutu yang kuat dalam mendukung kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan.