Ketika kentang mulai mengeluarkan tunas, tampaknya mereka akan terlihat aneh, namun pada umumnya, kentang masih aman untuk dimakan jika tunasnya minimal. Meskipun demikian, tunas tersebut mengandung solanin, suatu racun yang dapat menyebabkan masalah seperti sakit kepala, mual, dan ketidaknyamanan pencernaan.
Jika mengonsumsi solanin dalam jumlah besar, gejalanya bisa menjadi lebih parah. Menurut Ellen Shumaker, seorang ahli keamanan pangan dari Universitas Negara Bagian Carolina Utara, kentang dengan tunas kecil masih bisa diselamatkan dengan cara memotong tunasnya, asalkan kentang tersebut tetap keras dan belum mengerut. Namun, kentang yang sudah lunak atau berkerut sebaiknya dibuang.
Kentang Hijau: Tanda Peringatan
Kentang yang terpapar sinar matahari bisa mengembangkan warna kehijauan, yang menandakan produksi klorofil serta penumpukan solanin. Berbeda dengan sayuran hijau lainnya, kentang hijau bisa berbahaya. Dietisien Maggie Michalczyk memperingatkan bahwa kentang dengan area hijau yang besar sebaiknya dihindari sepenuhnya. Bercak hijau kecil masih bisa dipotong, tetapi kentang dengan pewarnaan hijau yang signifikan sebaiknya tidak dikonsumsi. Shumaker menambahkan bahwa kentang hijau dan kentang yang sudah mulai bertunas memiliki risiko yang mirip. Selain potensi ketidaknyamanan pencernaan, solanin dalam jumlah banyak dapat menimbulkan efek yang lebih serius pada kesehatan.
Dampak terhadap Rasa dan Nilai Gizi
Kentang yang mulai berubah menjadi hijau atau mengeluarkan tunas tidak hanya menimbulkan masalah keamanan, tetapi juga mempengaruhi rasa dan nilai gizinya. Kentang-kentang ini bisa mengembangkan rasa pahit dan kehilangan sebagian nutrisinya akibat oksidasi. Tamar Samuels, seorang ahli diet terdaftar, mencatat bahwa kentang yang sudah bertunas kemungkinan memiliki nilai gizi yang lebih rendah dibandingkan dengan kentang segar. Namun, kentang pada umumnya, baik itu kentang putih maupun kentang manis, tetap merupakan sumber vitamin dan mineral yang penting. Kentang putih mengandung kalium dan vitamin C, sementara kentang manis kaya akan vitamin A berkat warna oranye cerahnya.
Tips Menyimpan Kentang Agar Tetap Segar
Untuk menjaga kentang tetap aman dan segar lebih lama, simpanlah kentang di tempat yang sejuk, kering, dan gelap. Menggunakan kantong kertas dapat membantu melindungi kentang dari paparan sinar matahari, mengurangi risiko pembentukan warna hijau dan tunas. Penyimpanan yang tepat tidak hanya mencegah kerusakan tetapi juga memastikan kentang mempertahankan nutrisi dan rasa alaminya. Kentang telah memainkan peran penting dalam sejarah, bahkan membantu mencegah beberapa kekurangan gizi berkat kandungan vitamin C yang tinggi. Dengan cara penyimpanan yang benar, Anda dapat terus menikmati manfaat kentang tanpa perlu khawatir.
Jadi, lain kali ketika Anda menyiapkan hidangan kentang yang lezat, pastikan untuk memeriksa apakah ada tanda-tanda tunas atau warna hijau pada kentang Anda. Nikmati kentang yang segar dan keras, serta rasakan kebaikan alaminya! Dengan memperhatikan cara penyimpanan yang tepat dan memeriksa kentang secara teliti, Anda bisa menghindari potensi risiko kesehatan yang disebabkan oleh solanin. Jangan ragu untuk menikmati kentang dengan aman dan terus memanfaatkannya sebagai bagian dari pola makan yang sehat.