Polusi plastik adalah masalah global yang semakin meningkat dan berdampak serius pada ekosistem laut serta kehidupan laut.


Setiap tahun, lebih dari satu juta ton plastik masuk ke lautan, membahayakan hewan laut dan mencemari lingkungan. Berikut ini adalah bagaimana plastik sampai ke lautan dan ancaman yang ditimbulkannya bagi kehidupan laut.


Berapa Banyak Plastik yang Masuk ke Lautan?


Secara global, 353 juta ton sampah plastik dihasilkan setiap tahunnya. Dari jumlah tersebut, 82 juta ton sampah plastik dikelola dengan buruk, dan sekitar 19 juta ton sampah plastik akhirnya mencemari lingkungan, dengan 6 juta ton masuk ke sungai dan pesisir. Sekitar 1,7 juta ton plastik setiap tahunnya akhirnya sampai ke laut. Meskipun angka ini terdengar seperti persentase yang kecil, jumlah tersebut setara dengan tumpukan sampah yang sangat besar yang menumpuk di lautan dari tahun ke tahun. Sebagai gambaran, jumlah tersebut setara dengan berat Piramida Agung Giza.


Bagaimana Kantong Plastik Membahayakan Kehidupan Laut?


Kantong plastik termasuk salah satu jenis polusi plastik yang paling berbahaya. Penyu laut, yang sering keliru mengira kantong plastik mengapung sebagai ubur-ubur, memakannya, yang sering berakibat pada cedera internal, sumbatan, dan kelaparan yang fatal. Diperkirakan lebih dari separuh penyu laut di dunia telah memakan plastik pada suatu titik. Begitu juga dengan paus, lumba-lumba, dan porpoise yang sering kali mati akibat mengonsumsi plastik, dengan kantong plastik tipis yang menjadi penyebab kematian terbanyak.


Bagaimana Plastik Masuk ke Laut?


Sampah plastik masuk ke laut melalui berbagai cara, di antaranya:


1. Pembuangan Sembarangan: Baik secara sengaja maupun tidak sengaja, sampah plastik dapat terbawa oleh angin atau hujan menuju badan air.


2. Tempat Sampah yang Penuh: Ketika tempat sampah tumpah, plastik dengan mudah terbawa ke saluran air terdekat.


3. Pembuangan Ilegal: Beberapa industri membuang sampah plastik secara sembarangan ke lingkungan.


4. Kontainer yang Hilang: Kapal pengangkut sering kali kehilangan kargo, yang menyebabkan plastik tercecer di lautan.


5. Peralatan Memancing: Peralatan memancing yang hilang atau ditinggalkan, yang dikenal dengan istilah ghost gear, tetap ada di laut dan menjebak hewan laut.


6. Mikroplastik: Partikel plastik kecil yang ditemukan pada produk perawatan pribadi, sering kali dibuang ke saluran pembuangan dan akhirnya masuk ke laut melalui sistem limbah.


Makroplastik vs Mikroplastik


Plastik dibagi menjadi dua kategori berdasarkan ukurannya:


1. Makroplastik: Plastik besar seperti botol, kantong, dan wadah yang dapat dengan mudah terlihat dan dapat menjebak kehidupan laut atau tertelan.


2. Mikroplastik: Partikel plastik yang lebih kecil dari 5mm, yang menyusun lebih dari 90% plastik yang ada di lautan. Mikroplastik ini dimakan oleh makhluk laut yang lebih kecil, seperti plankton dan ikan, dan bergerak naik ke rantai makanan, yang akhirnya mempengaruhi spesies yang lebih besar, termasuk manusia.


Masalah Ghost Gear


Ghost gear adalah peralatan memancing yang hilang atau dibuang dan terus mengambang di laut, menjebak dan membunuh kehidupan laut. Peralatan yang dibuang ini menyebabkan kematian jutaan hewan laut, termasuk spesies yang terancam punah seperti paus balin Atlantik Utara. Selain itu, ghost gear juga menyebabkan kerugian finansial yang signifikan bagi industri perikanan.


Bagaimana Anda Bisa Membantu Mengurangi Plastik di Lautan?


IFAW (International Fund for Animal Welfare) terlibat aktif dalam memerangi polusi plastik melalui pembersihan pesisir dan inisiatif pengelolaan sampah. Anda juga dapat mengurangi jejak plastik Anda dengan melakukan langkah-langkah berikut:


1. Menggunakan alternatif yang dapat digunakan kembali (misalnya sedotan logam, tas kain, botol air yang dapat digunakan kembali).


2. Mendaur ulang dengan benar dan mendukung toko pengisian ulang lokal.


3. Berpartisipasi dalam pembersihan pantai atau lingkungan.


4. Mendidik orang lain tentang polusi plastik dan mendorong praktik ramah lingkungan.


Dengan mengambil langkah kecil dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat bersama-sama mengurangi sampah plastik yang berakhir di lautan dan melindungi kehidupan laut dari dampak merugikan plastik.


Jangan Biarkan Lautan Kita Menjadi Tempat Sampah!


Lautan kita sedang terancam oleh sampah plastik yang terus mengalir. Mulailah dengan tindakan kecil dan berkelanjutan untuk menjaga kelestarian alam kita.