Apakah Anda pernah bertanya-tanya mengapa satelit pertama milik Tiongkok, DongFangHong 1, terus mengorbit Bumi selama puluhan tahun tanpa kehabisan bahan bakar? Mungkin Anda menganggap ini sebuah misteri, namun kenyataannya, penjelasannya cukup mudah jika kita mengingat pelajaran fisika dari sekolah menengah.


Fakta sederhana yang perlu Anda ketahui adalah, satelit seperti DongFangHong 1 sebenarnya tidak memerlukan bahan bakar untuk tetap berada di luar angkasa. Itulah mengapa satelit ini sudah mengorbit selama 47 tahun dan bisa terus berlanjut, bahkan mungkin akan semakin menjauh dari Bumi. Mari kita uraikan penjelasan menarik ini dalam empat bagian mudah.


1. Bagaimana Sebuah Satelit Diluncurkan ke Luar Angkasa?


Untuk memulai, satelit diluncurkan ke luar angkasa menggunakan roket. Bayangkan roket seperti sebuah mobil dan satelit sebagai penumpangnya. Ketika roket diluncurkan, itu seperti mobil yang mengantar penumpangnya ke tujuan. Roket membutuhkan bahan bakar untuk meluncur, sama seperti mobil yang membutuhkan bensin untuk bergerak. Begitu roket mencapai orbit yang dituju oleh satelit, roket akan melepaskan satelit dan terus membakar bahan bakarnya hingga habis, kemudian jatuh kembali ke Bumi. Sementara itu, satelit yang sudah berada di luar angkasa tidak membutuhkan bahan bakar untuk terus bergerak.


2. Apa yang Membuat Satelit Terus Bergerak di Luar Angkasa?


Mari kita selami lebih dalam lagi mengenai fisika yang mendasarinya. Setiap benda yang bergerak membutuhkan gaya untuk mempertahankan pergerakannya. Hal ini dikenal sebagai kelembaman (inertia). Di Bumi, kita memiliki hambatan udara dan gravitasi yang memperlambat pergerakan benda, sehingga kita perlu terus menambah energi untuk mengatasi kedua gaya tersebut. Namun, begitu satelit meninggalkan atmosfer Bumi dan memasuki ruang angkasa, tidak ada hambatan udara. Ini adalah kunci utama, karena di ruang angkasa yang hampa, tidak ada gesekan yang bisa memperlambat satelit. Jadi, ketika DongFangHong 1 terlepas dari roket, satelit tersebut sudah bergerak dengan kecepatan tinggi. Kelembaman satelit, ditambah dengan tidak adanya hambatan udara, memungkinkan satelit tersebut untuk terus bergerak mengelilingi Bumi tanpa memerlukan tambahan energi.


Namun, ada gaya lain yang berperan: gravitasi. Gravitasi Bumi terus menarik satelit ke arahnya, yang menyebabkan satelit tetap berada di orbit. Jadi, meskipun satelit tidak membutuhkan bahan bakar untuk bergerak, ia mengandalkan kelembaman untuk terus bergerak dan gravitasi untuk mempertahankan posisinya di orbit.


3. Fungsi Satelit dan Penggunaan Bahan Bakar


Penting untuk membedakan antara apa yang membuat satelit bergerak dan apa yang memungkinkan satelit berfungsi. DongFangHong 1 diluncurkan untuk menjalankan beberapa misi, seperti memutar lagu "DongFangHong" di luar angkasa, menguji teknologi satelit, serta mempelajari ionosfer dan kerapatan atmosfer. Untuk menjalankan misi-misi ini, satelit membutuhkan energi untuk mengoperasikan peralatan onboard, dan untuk itu, satelit memerlukan bahan bakar.


DongFangHong 1 awalnya dirancang untuk bertahan selama 20 hari, dengan sedikit bahan bakar ekstra untuk memperpanjang misinya menjadi 28 hari. Begitu bahan bakarnya habis, satelit tidak bisa lagi melaksanakan tugas-tugas tersebut, tetapi ia tetap terus mengorbit Bumi. Jadi, meskipun misinya telah berakhir, perjalanan satelit ini di ruang angkasa tidak berhenti.


4. Apakah DongFangHong 1 Akan Kembali ke Bumi?


Mungkin Anda bertanya-tanya, apakah DongFangHong 1 akan kembali ke Bumi suatu saat nanti? Jawabannya adalah tidak, setidaknya tidak dalam waktu dekat. Nasib sebuah satelit sangat bergantung pada orbitnya, terutama pada titik terdekatnya dengan Bumi. Satelit yang mengorbit lebih dari 500 km biasanya aman dari tarikan gravitasi Bumi yang menariknya kembali. Ini berarti orbitnya dapat bertahan cukup lama. DongFangHong 1 sendiri mengorbit pada jarak terdekat sekitar 429 km, dan titik tertingginya mencapai 2.036 km.


Namun, ruang angkasa tidaklah kosong. Ada planet lain dan benda-benda lain yang juga memiliki gaya gravitasi. Jadi, meskipun DongFangHong 1 tidak mungkin kembali ke Bumi dalam waktu dekat, ia bisa saja perlahan-lahan tergeser dari jalurnya akibat pengaruh gravitasi benda-benda langit lain. Seiring berjalannya waktu, ia bisa saja bergerak semakin jauh dari Bumi. Hingga tahun 2009, orbitnya sudah sedikit berubah, dan pada 2019, satelit ini bahkan sudah mulai bergerak menjauh dari Bumi.


DongFangHong 1 memiliki tempat khusus dalam sejarah Tiongkok sebagai satelit pertama buatan manusia yang diluncurkan ke luar angkasa. Meskipun banyak dari kita berharap untuk melihatnya kembali ke Bumi suatu saat nanti, hal itu mungkin tidak akan terjadi. Sebaliknya, satelit ini akan terus mengarungi ruang angkasa yang luas, selamanya mengorbit Bumi. Warisan satelit ini tetap menjadi simbol prestasi luar angkasa Tiongkok, dan kita dengan bangga bisa mengatakan bahwa, meskipun tanpa bahan bakar, DongFangHong 1 telah melesat melintasi ruang angkasa selama lebih dari empat dekade, sebuah pencapaian yang sungguh luar biasa!