Industri musik modern terus berkembang pesat, dengan platform digital yang mengubah cara para artis ditemukan.


Meskipun tren bergeser dengan cepat, ada beberapa individu berbakat yang berhasil menciptakan ruang yang tahan lama. Salah satu artis yang berhasil menonjol adalah Doechii, seorang penampil dan penulis lagu yang dinamis asal Tampa, Florida. Pada ajang Music Awards 2025, ia meraih nominasi dalam tiga kategori:


"Album Rap Terbaik," "Penampilan Rap Terbaik," dan "Artis Baru Terbaik" lewat album debutnya, Alligator Bites Never Heal. Karya luar biasanya berhasil mengantarnya meraih kemenangan di kategori "Album Rap Terbaik". Dalam pidato penerimaannya yang penuh haru, ia mengungkapkan betapa pentingnya pencapaian ini, terutama di industri di mana hanya sedikit perempuan yang berhasil mendapatkan pengakuan ini. Kepercayaan dirinya tampak jelas saat ia berdiri anggun mengenakan busana dari Thom Browne, menandai momen penting dalam kariernya.


Meningkatkan Popularitas


Sebelum kemenangan bergengsi ini, Doechii sudah dikenal sebagai sosok yang tengah naik daun. Pada tahun 2022, ia terpilih dalam XXL Freshman Class, sebuah seleksi tahunan yang menyoroti talenta-talenta menjanjikan. Namun, performa menakjubkannya di acara Tiny Desk yang benar-benar mengukuhkan posisinya, dengan jutaan penonton yang terpukau dan mendengarkan musiknya secara global. Tiny Desk yang diselenggarakan oleh National Public Radio (NPR) mempersembahkan artis-artis terpilih dalam setting yang intim. Gaya vokalnya yang khas dan penampilannya yang memikat berhasil menarik perhatian luas.


Pengaruhnya meluas ke audiens yang lebih besar, bahkan tokoh-tokoh ternama di industri musik, seperti Kendrick Lamar dan SZA, dengan terbuka memuji keterampilannya. Selain itu, ia juga telah berkolaborasi dengan banyak artis dari berbagai genre, menunjukkan fleksibilitasnya sebagai seorang musisi. Perjalanan musik Doechii yang dimulai pada tahun 2015 adalah bukti dari ketekunan dan ekspresi diri. Dengan terus berbagi pengalaman di YouTube, ia membangun hubungan yang autentik dengan pengikutnya, memberikan gambaran tentang pertumbuhan artistik dan pribadi yang dilaluinya.


Membentuk Gaya yang Unik


Gaya estetika Doechii seunik musiknya. Pendekatannya dalam berbusana menggabungkan streetwear dengan label mewah, sering kali memadukan desain dari Chavarria, Thom Browne, dan Alexander Wang. Ditata oleh Sam Woolf, ia memilih tampilan yang berani namun tetap elegan, menciptakan citra yang membedakannya di acara-acara publik. Kecantikan juga menjadi elemen kunci dalam persona Doechii. Ia sering berganti-ganti gaya rambut, dari afro alami hingga gaya kepang yang rumit, menyesuaikan dengan acara yang dihadiri. Teknik tape wajah, yang biasanya digunakan di belakang layar dalam tata rias, telah menjadi ciri khasnya, menguatkan komitmennya terhadap ekspresi kreatif. Desain kuku yang rumit, sering kali disesuaikan dengan pakaian yang dikenakan, menambah kesan visual yang mencolok.


Pada acara-acara seperti The Late Show with Stephen Colbert, ia dengan mudah memadukan mode dengan pencitraan pribadi. Kolaborasinya dengan seniman kuku @allhailthynail adalah contoh bagaimana ia menanamkan setiap detail dengan keunikan pribadi. Dalam video musiknya untuk Denial is a River, ia bahkan menampilkan adegan di mana ia sedang merias wajah, secara halus mengintegrasikan penempatan produk untuk merek kosmetik terkenal.


Membentuk Seorang Artis


Lahir dengan nama Jaylah Ji'Mya Hickmon di Tampa, Doechii selalu menjaga hubungan yang erat dengan asal-usulnya. Dibesarkan dalam komunitas yang erat, ia sering merefleksikan lingkungan yang membentuk semangat kreatifnya. Pengalamannya tumbuh dalam keluarga yang menyukai seni dan musik, mengajarkannya ketahanan dan motivasi. Perjalanan musik Doechii dimulai dengan mixtape pertamanya, Girls, yang dirilis di SoundCloud pada tahun 2016. Meskipun pada awalnya tidak meraih kesuksesan mainstream, ia tetap tekun dan menggunakan YouTube sebagai platform untuk mendokumentasikan perjuangan pribadi dan seni yang dijalaninya. Ia berbagi momen keraguan diri, kesulitan pekerjaan, dan terobosan kreatif, yang membantu menciptakan pengikut setia di sepanjang jalannya.


Salah satu titik balik dalam perjalanannya adalah pada tahun 2020, ketika ia menemukan buku The Artist's Way, sebuah buku yang terkenal karena membantu individu meraih perkembangan kreatif. Buku ini, yang disukai oleh banyak tokoh dari berbagai bidang seni, memberikan latihan-latihan terstruktur untuk membangkitkan kembali inspirasi. Dengan menerapkan prinsip-prinsip dalam buku tersebut, Doechii menemukan tingkat kepercayaan diri dan seni yang baru, yang akhirnya membawanya meraih kesuksesan yang dinikmati sekarang.


Kisahnya adalah inspirasi bagi para artis yang tengah berjuang untuk melewati tantangan dalam industri musik. Melalui bakat, keaslian, dan ketekunan tanpa henti, Doechii telah membuktikan dirinya sebagai sosok yang tak bisa dianggap remeh, baik sebagai musisi maupun visioner.