Kabar mengejutkan datang dari dunia kriket, dengan Matthew Wade mengumumkan pensiun dari kriket internasional dan segera beralih ke peran sebagai pelatih.
Wade, yang menjadi bagian penting dari tim T20 Australia, sempat memberikan sinyal bahwa Piala Dunia T20 pada bulan Juni nanti kemungkinan akan menjadi ajang terakhirnya di kriket internasional, setelah dirinya tidak dipilih untuk tur ke Inggris pada bulan September lalu.
Keputusan pensiun ini mengikuti langkahnya untuk mundur dari kriket format merah (test cricket) pada bulan Maret setelah menjalani musim yang sukses bersama Tasmania, yang berhasil mencapai final Sheffield Shield. Wade telah menjadi pemain yang dapat diandalkan di berbagai format, dan kini ia siap mengalihkan fokusnya ke dunia pelatihan.
Mulai bulan depan, Wade akan memulai peran barunya sebagai pelatih tim T20 Australia untuk seri mereka, di bawah bimbingan pelatih Andre Borovec. Meskipun perannya tidak akan sepenuhnya resmi selama seri ODI, Wade akan tetap berkolaborasi dengan staf pelatih lainnya, termasuk Andrew McDonald dan asisten pelatih, saat tim mempersiapkan diri untuk seri uji coba melawan India.
"Pelatihan sudah menjadi bagian dari rencana saya dalam beberapa tahun terakhir, dan saya merasa beruntung bisa mendapatkan kesempatan luar biasa ini," ujar Wade. "Keputusan untuk pensiun dari tim internasional dan transisi ini sudah menjadi topik yang sering dibicarakan bersama George [Bailey] dan Andrew [McDonald] selama enam bulan terakhir. Saya sangat bersemangat untuk memberikan kontribusi pada tim dalam peran baru ini dan membantu membentuk masa depan kriket Australia."
Meski mundur dari kriket internasional, Wade tidak akan sepenuhnya meninggalkan dunia kriket. Ia akan tetap bermain di Big Bash League untuk tim Hobart Hurricanes dan berpartisipasi dalam berbagai turnamen T20 franchise di seluruh dunia. Langkah ini akan membantunya tetap aktif di dunia yang sangat ia cintai, sambil mempersiapkan diri untuk membimbing generasi pemain berikutnya.
Karier internasional Wade mencakup 36 pertandingan Uji Coba, 97 pertandingan ODI, dan 92 pertandingan T20I dari tahun 2011 hingga 2024. Ia merupakan bagian penting dari tim pemenang Piala Dunia T20 Australia pada tahun 2021, dengan peran krusial sebagai finisher di semifinal melawan Pakistan, di mana ia mencetak 41 tak terkalahkan hanya dengan 17 bola.
"Saat melihat kembali perjalanan ini, saya penuh rasa syukur kepada semua rekan satu tim, staf, dan pelatih Australia. Perjalanan ini sungguh luar biasa meskipun penuh tantangan di level internasional. Semua ini tidak akan terwujud tanpa dukungan dari orang-orang hebat di sepanjang jalan," kata Wade. "Terima kasih khusus kepada keluarga saya, yang telah melakukan pengorbanan tak terhitung jumlahnya selama bertahun-tahun untuk mendukung impian ini."
Karier Tes Wade berakhir pada tahun 2021 selama tur India sebelumnya, namun ia sempat melakukan comeback yang gemilang sebagai pemukul spesialis pada seri Ashes 2019, di mana ia mencetak dua abad. Penampilan ODI terakhirnya juga terjadi pada tahun 2021, yang menandai kembalinya Wade ke tim setelah absen selama empat tahun pada tur ke Hindia Barat di tengah pandemi Covid-19.
CEO Cricket Australia, Nick Hockley, memberikan pujian kepada Wade atas karier internasionalnya yang luar biasa, mengatakan, "Bakat dan kemampuan adaptasi yang dimiliki Wade telah menjadikannya pemain yang luar biasa di semua format. Kami sangat senang bahwa ia sekarang akan membimbing generasi pemain berikutnya sebagai pelatih dan terus memberikan dampak positif di Big Bash bersama Hobart Hurricanes."
Pensiunnya Wade dari kriket internasional dan transisinya ke dunia pelatihan menandai babak baru dalam kariernya. Meskipun ia tidak lagi berada di lapangan sebagai pemain, dampak yang telah ia buat selama bertahun-tahun akan terus dikenang. Baik di dalam lapangan maupun di ruang ganti, pengaruhnya akan meninggalkan warisan yang tak terlupakan dalam dunia kriket Australia.
Keputusan Wade untuk beralih ke pelatihan menandakan bahwa ia tetap berkomitmen untuk memberikan kontribusi besar pada perkembangan kriket Australia, meskipun tidak lagi mengenakan seragam tim nasional. Dengan segala pengalaman yang dimilikinya, ia akan menjadi mentor berharga bagi para pemain muda yang ingin mengikuti jejaknya di dunia kriket. Wade menunjukkan bahwa meskipun karier sebagai pemain mungkin berakhir, peran untuk memajukan olahraga tetap bisa terus berlanjut melalui pelatihan dan pembinaan generasi penerus.