Aurora Borealis, atau yang dikenal sebagai Cahaya Utara, telah memikat orang-orang selama ribuan tahun.


Catatan tertua dari apresiasi manusia terhadap aurora borealis berasal dari hampir 10.000 tahun yang lalu di lukisan gua di Rufignac, barat daya Prancis.


Lukisan gua tersebut menggambarkan bentuk tirai aurora borealis di atas tanah lempung merah di puncak gua. Kegemilangan dan kemegahan Cahaya Utara sulit digambarkan dengan kata-kata.


Siapa saja yang telah menyaksikan ledakan Aurora Borealis pasti akan memahami obsesi pengunjung dari seluruh dunia terhadap fenomena alam ini.


Cahaya Utara dapat diamati pada lintang tinggi di mana bintang-bintang berkedip di kegelapan malam. Sebuah pita cahaya yang samar-samar tiba-tiba muncul di langit, sebelum memudar ke dalam kegelapan. Pita cahaya lainnya tumpang tindih sampai seluruh langit terang oleh pita cahaya yang berkilauan, meninggalkan orang dalam kekagumannya dengan alam.



Sebelum kemajuan astronomi modern, orang menafsirkan Aurora Borealis dengan berbagai cara, yang mengarah pada penciptaan mitos dan legenda.


Islandia adalah salah satu tempat terbaik di dunia untuk mengamati aurora borealis karena musim aurora yang panjang, yang berlangsung dari akhir Agustus hingga April setiap tahunnya. Banyak turis dan fotografer melakukan perjalanan ke Islandia untuk melihat Cahaya Utara dan mewujudkan keinginan lama mereka untuk melihat fenomena alam ini.


Jika mereka tidak beruntung dan tidak melihat Aurora Borealis dalam perjalanan pertama mereka, mungkin mereka akan segera merencanakan perjalanan kedua.


Cahaya Utara adalah fenomena alam yang murni dan pertemuannya bergantung pada keberuntungan. Intensitas dan frekuensi setiap aurora berbeda-beda dari waktu ke waktu.


Beberapa orang berpikir bahwa Islandia memiliki aurora sepanjang tahun dan memilih untuk berkunjung selama musim panas yang cerah, sementara yang lain percaya semakin dingin cuaca, maka semakin sering aurora akan muncul, dan melewatkan ledakan aurora di cuaca hangat. Beberapa orang tinggal di ibu kota, Reykjavik, dan tidak menjelajahi pedesaan, melewatkan kesempatan untuk mengamati Aurora Borealis karena sumber cahaya perkotaan.



Pembentukan Aurora Borealis adalah proses kompleks yang melibatkan partikel bermuatan yang dihasilkan oleh angin matahari, daya tarik partikel bermuatan ke kutub utara dan selatan oleh medan magnet Bumi, dan eksitasi operasional dengan komponen atmosfer.


"Angin matahari" adalah jenis energi yang terus-menerus dipancarkan oleh matahari ke alam semesta, terdiri dari elektron dan proton. Aktivitas intensif matahari mengeluarkan banyak partikel bermuatan. Ketika partikel ini memasuki jangkauan medan magnet bumi, mereka dipengaruhi olehnya dan memasuki atmosfer atas dekat kutub magnet utara dan selatan dengan kecepatan tinggi.



Mereka bertabrakan dengan atom oksigen, molekul nitrogen, dan massa lainnya, menghasilkan "badai elektromagnetik" dan fenomena "cahaya yang terlihat," yang dikenal sebagai Aurora Borealis. Warna Aurora Borealis tergantung pada jenis atom. Atom oksigen menghasilkan aurora hijau dan merah, sedangkan molekul nitrogen menghasilkan aurora biru dan ungu. Bentuk aurora borealis dapat bervariasi dari busur hingga spiral bahkan muncul sebagai cahaya menyapu di langit.



Selain keindahan alamnya, Aurora Borealis juga memiliki pentingnya sains. Para ilmuwan menggunakan data dari aurora untuk mempelajari atmosfer bumi dan interaksi matahari dengan bumi. Mereka juga menggunakan data ini untuk membuat prediksi tentang cuaca luar angkasa, yang dapat berdampak pada sistem satelit dan komunikasi di bumi.


Aurora Borealis adalah fenomena alam yang spektakuler yang telah menarik perhatian orang selama ribuan tahun. Islandia adalah salah satu tempat terbaik di dunia untuk mengamati Aurora Borealis, tetapi untuk dapat menyaksikannya secara langsung, ini akan sangat tergantung pada keberuntungan.