Film animasi terbaru "Spider-Man: Across the Universe" mengalami kesuksesan besar dalam penayangan perdananya dan menjadi film teratas di box office akhir pekan di Amerika Utara.
Berdasarkan data dari situs statistik Box Office Mojo, pendapatan box office akhir pekan dari 26 film yang tayang di wilayah tersebut mencapai sekitar $203 juta (sekitar Rp3 triliun), meningkat tajam sekitar 25% dibandingkan akhir pekan sebelumnya.
Kebangkitan box office ini sebagian besar didorong oleh antusiasme luar biasa terhadap Spider-Man, yang kembali mencatat prestasi mengagumkan dengan membuka pendapatan akhir pekan sebesar $121 juta (sekitar Rp1,9 triliun). Angka ini menyumbang hampir 60% dari total pendapatan box office Amerika Utara selama periode tersebut.
Pendapatan Fantastis, Langsung Balik Modal!
"Spider-Man: Across the Universe" menjadi film keempat di tahun 2023 yang berhasil melampaui pendapatan $100 juta pada akhir pekan pembukaannya. Jika dikombinasikan dengan pasar internasional, total pendapatan film ini sudah menyentuh angka sekitar $209 juta (Rp3,3 triliun) hanya dalam beberapa hari pertama.
Meski performanya di pasar luar negeri tidak sebesar di Amerika Utara, hasilnya tetap mengesankan. Film ini meraup $88,1 juta dari pasar internasional, termasuk posisi kedua di Meksiko dengan $11,6 juta dan posisi ketiga di Inggris dengan $11,5 juta. Ini menjadikan total pendapatan global akhir pekannya menyentuh angka spektakuler sekitar $208 juta.
Bukan Sekadar Animasi – Ini Karya Seni Modern!
Film animasi bergenre petualangan fantasi komedi ini merupakan kelanjutan dari kesuksesan film sebelumnya, "Spider-Man: Into the Spider-Verse". Lewat konsep multiverse, film ini memperkenalkan karakter-karakter Spider-Man baru dari berbagai dimensi, menyuguhkan pengalaman visual dan cerita yang segar serta memikat.
Salah satu kekuatan utama film ini adalah kualitas produksinya yang luar biasa. Dengan durasi lebih dari dua jam dan hanya menampilkan separuh dari keseluruhan cerita, film ini tetap mampu menjaga perhatian penonton hingga akhir. Bahkan, di situs review film Rotten Tomatoes, film ini memperoleh rating kesegaran 95%, hanya sedikit di bawah film pertamanya yang mencatatkan 97%.
Visual Spektakuler dan Karakter Unik
"Spider-Man: Across the Universe" dipuji berkat teknik animasi inovatif yang menggabungkan gaya gambar tangan tradisional dengan efek visual komputer modern, menciptakan tampilan yang menawan dan tidak biasa. Setiap karakter Spider-Man yang muncul memiliki desain, gaya, dan kemampuan unik yang menambah keunikan dari dunia multiverse yang dihadirkan.
Faktor lain yang turut menunjang kesuksesan film ini adalah bertepatan dengan dimulainya liburan musim panas di banyak sekolah di Amerika Utara. Momen ini menjadi waktu yang tepat bagi keluarga dan remaja untuk datang ke bioskop, meningkatkan jumlah penonton secara signifikan.
Menurut laporan, Sony Pictures menggelontorkan dana produksi sebesar $100 juta untuk film ini. Menariknya, hanya dari penayangan akhir pekan pertama di Amerika Utara, film ini sudah berhasil menutupi seluruh biaya produksinya, belum termasuk biaya pemasaran dan distribusi. Sebuah pencapaian yang sangat langka dan membanggakan dalam industri perfilman.
Tim Produksi Kembali Buktikan Kelasnya
Kredit besar juga patut diberikan kepada produser Phil Lord dan Chris Miller, yang sebelumnya telah mengantarkan kesuksesan untuk film-film animasi populer seperti "The Lego Movie", "The Lego Batman Movie", dan lainnya. Keterampilan mereka dalam menyajikan cerita dengan visual memukau dan humor cerdas kembali terbukti dalam proyek ini.
Dengan pencapaian luar biasa ini, "Spider-Man: Across the Universe" tidak hanya menjadi salah satu film terlaris tahun ini di Amerika Utara, tetapi juga membawa semangat baru bagi industri film global. Keberhasilannya meningkatkan ekspektasi terhadap film-film superhero dan animasi di masa mendatang.