Halo, Lykkers! Selamat datang di awal yang baru dengan datangnya tahun baru. Ini adalah waktu yang sering kali memotivasi banyak dari kita untuk mengubah kebiasaan buruk dan memulai perubahan positif dalam hidup.
Namun, satu kebiasaan yang sering kali sulit untuk diubah adalah kecenderungan untuk menunda-nunda. Mari kita telaah lebih dalam mengenai alasan di balik procrastination (menunda-nunda) dan bagaimana kita bisa menghadapinya bersama-sama.
Mengapa Kita Menunda-nunda?
Menunda-nunda, sebagaimana dijelaskan oleh Fuschia Sirois, seorang profesor psikologi di Universitas Durham, pada dasarnya adalah tindakan menghindar. Ini bukan soal tugas itu sendiri yang kita hindari, tetapi perasaan tidak nyaman yang muncul saat kita menghadapinya.
Psikologi Prokrastinasi
Berbeda dengan memprioritaskan tugas atau menangani keadaan darurat, menunda-nunda adalah tindakan sukarela untuk menunda sesuatu secara tidak perlu. Bahkan ketika kita menyadari pentingnya sebuah tugas, kita tetap memilih untuk menundanya, meskipun kita tahu dampak buruk yang bisa ditimbulkan, baik bagi diri kita sendiri maupun orang lain.
Orang yang sering menunda-nunda cenderung kesulitan dalam mengelola emosi mereka dengan efektif. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Sirois dan timnya menemukan bahwa pusat pengendalian diri di otak, yaitu korteks prefrontal dorsolateral kiri, memainkan peran penting dalam mengatur emosi dan menjaga fokus pada tujuan jangka panjang, yang pada akhirnya memengaruhi kecenderungan kita untuk menunda-nunda. Contohnya, ketika harus memulai menulis esai kuliah yang menantang, perasaan ragu dan tidak yakin bisa muncul. Rasa takut tidak memenuhi harapan atau membuat kesalahan bisa mendorong kita untuk terus menunda tugas tersebut tanpa batas.
Cara Mengatasi Prokrastinasi: Tips dan Strategi
1. Pecah Tugas Menjadi Bagian yang Lebih Kecil
Alih-alih melihat sebuah tugas sebagai sesuatu yang menakutkan dan tidak terjangkau, cobalah untuk membaginya menjadi langkah-langkah yang lebih kecil dan mudah dikelola. Hal ini dapat membuat tujuan tersebut terasa lebih mudah didekati dan tidak terlalu membebani.
2. Tetapkan Tujuan yang Jelas
Tentukan tujuan yang spesifik dan dapat dicapai agar Anda memiliki panduan yang jelas untuk diikuti. Instruksi yang jelas dapat mengurangi kebingungannya dan meningkatkan rasa percaya diri Anda dalam menyelesaikan tugas.
3. Berikan Hadiah pada Diri Sendiri
Ciptakan insentif atau hadiah setelah menyelesaikan setiap tahapan tugas. Merayakan kemenangan kecil dapat menjaga motivasi Anda tetap tinggi dan membuat prosesnya terasa lebih menyenangkan.
4. Latih Belas Kasih pada Diri Sendiri
Bersikaplah baik pada diri Anda dan sadari bahwa kemunduran sesekali adalah bagian alami dari proses. Hindari kritik diri yang berlebihan dan fokuslah pada pembelajaran serta perkembangan dari pengalaman yang Anda jalani.
5. Cari Dukungan
Bagikan tujuan Anda dengan teman, keluarga, atau mentor yang dapat memberikan dorongan dan membuat Anda tetap bertanggung jawab. Memiliki sistem dukungan akan membuat perjalanan Anda lebih menyenangkan dan memberi rasa pencapaian yang lebih besar.
Dengan memahami faktor-faktor yang mendasari prokrastinasi, melatih kesadaran diri, dan menerapkan strategi-strategi yang efektif, kita dapat secara bertahap mengatasi dorongan untuk menunda-nunda dan mencapai tujuan kita. Perubahan positif tidak datang dalam semalam, namun dengan langkah kecil dan konsistensi, Anda bisa melawan kebiasaan menunda-nunda yang menghalangi kesuksesan Anda.