Saat ini, Ben Simmons adalah seorang forward untuk tim Brooklyn Nets. Ia dipilih sebagai pemain nomor satu pada Draft NBA 2016 dan sempat menunjukkan potensi besar selama kariernya bersama Philadelphia 76ers.
Namun, masalah kesehatan dan tantangan mental telah menghambat perkembangan kariernya. Di usia 27 tahun, yang merupakan usia prime bagi seorang atlet, pertanyaan besar yang muncul adalah: Akankah ia bisa menemukan kembali performa terbaiknya bersama Nets?
Ben Simmons: Bintang yang Menjanjikan
Sebagai pemain pilihan pertama di NBA Draft 2016, Simmons langsung mencuri perhatian berkat atribut fisiknya yang luar biasa dan visi bermain yang sangat baik. Ia dapat bermain di berbagai posisi, dengan posisi utama sebagai point guard. Tingginya yang mencapai 6 kaki 10 inci membuatnya sangat mencolok di posisi tersebut. Potensi besar yang dimiliki Simmons sempat memberikan harapan tinggi bagi Philadelphia 76ers. Namun, perjalanan kariernya tak semulus yang diharapkan, di mana berbagai masalah mulai menghampiri.
Latar Belakang Simmons
Ben Simmons lahir di Australia dan tumbuh besar di lingkungan yang kental dengan atmosfer bola basket, yang dipengaruhi oleh ayahnya yang merupakan mantan pemain liga basket lokal Australia. Sejak kecil, Simmons mengidolakan legenda NBA, Allen Iverson, yang turut mempengaruhi cara dia memandang permainan. Ayahnya selalu menekankan pentingnya memberi umpan dibandingkan mencetak skor, dan filosofi inilah yang membentuk gaya bermain Simmons di NBA.
Pada usia 14 tahun, Simmons sudah berkomitmen untuk menjadi pemain basket profesional. Untuk meningkatkan kompetisi yang dihadapinya, ia pindah ke Amerika Serikat untuk melanjutkan sekolah menengahnya. Di sana, ia berkembang pesat dengan memanfaatkan kelebihan fisiknya dan keterampilan bermain basket. Simmons meraih tiga gelar juara nasional sebelum akhirnya melanjutkan ke Louisiana State University (LSU).
Karier Kuliah dengan Bimbingan Seorang Mentor
Meskipun menjadi salah satu pemain top di negara itu, Simmons memilih LSU, bukan program universitas yang lebih terkenal, karena ia ingin bermain di bawah bimbingan mentor yang ia percayai, David Patrick, yang bekerja di LSU. Di LSU, Simmons tampil luar biasa dengan rata-rata 19,2 poin, 11,8 rebound, dan 4,8 assist per pertandingan. Berbagai penghargaan dan pencapaian individu pun didapatkan. Sayangnya, tim LSU tidak tampil maksimal dan gagal lolos ke turnamen NCAA meskipun memiliki 19 kemenangan dalam musim tersebut.
Setelah satu tahun di LSU, Simmons memutuskan untuk melangkah ke NBA dan mendaftar untuk Draft 2016.
Karier NBA: Perjalanan Bersama Philadelphia 76ers
Perjalanan Simmons di NBA dimulai dengan hubungan erat bersama pelatih kepala Brett Brown, yang sebelumnya pernah melatih di Australia dan mengenal ayah Simmons. Brown melihat potensi besar dalam diri Simmons dan mendorong Philadelphia 76ers untuk memilihnya sebagai pilihan pertama dalam Draft 2016.
Setelah menandatangani kontrak rookie selama empat tahun senilai $26,662 juta, Simmons segera menunjukkan bakatnya di Summer League. Meskipun begitu, kekurangan dalam kemampuan menembaknya mulai terlihat. Pada awal musim 2016-17, Simmons mengalami cedera pergelangan kaki kanan yang membuatnya absen sepanjang musim tersebut.
Kembali di musim 2017-18, Simmons segera membuktikan kemampuannya dengan mencatatkan triple-double pada pertandingan keempatnya. Ia berperan penting membawa 76ers kembali ke babak playoff, di mana debutnya di playoff cukup impresif. Namun, pada babak kedua playoff melawan Boston Celtics, performa Simmons tidak sebaik yang diharapkan, yang akhirnya menyebabkan tim tersingkir dari kompetisi.
Bisa Bangkit di Brooklyn Nets?
Simmons akhirnya diperdagangkan ke Brooklyn Nets, di mana dia berharap bisa menemukan kembali performa terbaiknya. Namun, perjalanan di Nets tidaklah mudah. Kesehatan fisik dan mental masih menjadi tantangan besar dalam kariernya. Beberapa kali, ia mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan lingkungan baru, sementara tim Nets juga mengalami kesulitan dalam memaksimalkan potensi Simmons.
Meskipun demikian, di usia 27 tahun, masih ada harapan besar bagi Simmons untuk menemukan kembali permainan terbaiknya. Di Brooklyn Nets, ia bisa memiliki kesempatan untuk fokus pada perbaikan diri dan kembali tampil dominan. Apakah ia akan mampu melawan tantangan ini dan kembali menjadi pemain yang menakjubkan seperti dulu? Perjalanan Ben Simmons di NBA tentu masih panjang, dan fans berharap ia dapat menorehkan kembali prestasi gemilang yang pernah ia capai.
Dengan bakat yang dimilikinya, Ben Simmons masih punya banyak waktu untuk membuktikan dirinya sebagai salah satu pemain terbaik di NBA. Namun, masalah kesehatan dan mental yang menghalanginya selama ini menjadi pertanyaan besar: Dapatkah ia menemukan jalan keluar dan kembali menjadi pemain yang tak terbendung? Tentu saja, perjalanan ini masih jauh dari kata selesai.
Lihat terus perkembangan karier Simmons yang penuh liku dan tantangan. Akankah dia berhasil menemukan kembali diri yang dulu, ataukah nasibnya akan terus menjadi misteri dalam dunia basket? Anda tidak ingin melewatkan kisah selanjutnya dari perjalanan bintang ini!