Yoghurt adalah minuman susu asam manis.


Susu sebagai bahan baku, setelah dipasteurisasi, kemudian ditambahkan bakteri menguntungkan pada fermentasi susu.


Lalu mendinginkan pengisian semacam produk susu sapi. Proses produksi yoghurt dapat diringkas sebagai batching, pemanasan awal, homogenisasi, sterilisasi, pendinginan, inokulasi, pengisian, fermentasi, pendinginan, pencampuran, dan pengemasan, setelah memasak beberapa proses.


Bukti sejarah menunjukkan bahwa yoghurt telah digunakan sebagai makanan setidaknya selama 4.500 tahun, dan yoghurt paling awal mungkin terbentuk dari susu pengembara dalam kantong kulit domba yang difermentasi secara alami oleh bakteri yang menempel pada kantong tersebut.


Bangsa Thracia kuno, yang tinggal di timur laut Yunani dan Bulgaria sekitar tahun 2000 SM, juga belajar cara membuat yoghurt. Mereka juga awalnya menggunakan susu kambing. Belakangan, teknologi yoghurt disebarkan ke belahan Eropa lain oleh orang Yunani kuno.


The Wisdom of Bliss mencatat bahwa orang Turki mengonsumsi yoghurt pada Abad Pertengahan. Buku tersebut menyebutkan kata yoghurt dan merinci bagaimana kata itu digunakan oleh para pengembara. Baru pada abad ke-20 yoghurt menjadi bahan makanan di Asia Selatan, Asia Tengah, Asia Barat, Eropa Tenggara, dan Eropa Tengah.


Mengonsumsi yoghurt secara teratur baik untuk kesehatan Anda. Salah satunya adalah melengkapi tubuh dengan kaya kalsium, yang dapat mencegah osteoporosis dan kelemahan pinggang dan lutut. Kedua, dapat melengkapi protein berkualitas tinggi bagi tubuh, yang dapat meningkatkan jumlah zat kekebalan dan kandungan otot, serta memiliki manfaat yang jelas untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan kekuatan otot. Namun orang yang rutin mengonsumsi yoghurt mungkin tergoda untuk mengonsumsi terlalu banyak gula. Gula ditambahkan ke yoghurt selama persiapan untuk menghindari rasa yang terlalu asam. Mengonsumsi terlalu banyak yoghurt dapat menyebabkan asupan gula berlebih, yang dapat meningkatkan risiko lonjakan gula darah.


Jadi, kapan sebaiknya makan yoghurt?


1. Pagi


Setelah tidur malam, usus manusia kita telah mencerna dengan baik, dan saat ini kita sangat membutuhkan makanan untuk menambah nutrisi. Yoghurt sangat cocok untuk sarapan pagi, karena dapat dipadukan dengan serat dan dapat diserap oleh tubuh manusia dengan cepat.


2. Tiga puluh menit sampai dua jam setelah makan


Minumlah yoghurt 30 menit hingga 2 jam setelah makan. Saat ini untuk minum yoghurt, nilai ph sari lambung kita lebih tepat.


3. Sebelum Tidur


Minum yoghurt sebelum tidur akan membantu Anda tidur. Volume darah tubuh manusia pada malam hari relatif rendah, yoghurt dapat menambah kalsium. Minum yoghurt sebelum tidur lebih mudah menyerap kalsium.


Ada juga beberapa hal yang harus diperhatikan saat mengonsumsi yoghurt:


1. Jangan minum yoghurt saat perut kosong


Yoghurt tidak baik diminum saat perut kosong. Karena keasaman lambung yang besar saat perut kosong, minum yoghurt akan meningkatkan konsentrasi asam lambung, dan bakteri asam laktat hidup mudah dibunuh. Sebaiknya minum segelas air sebelum minum yoghurt di pagi hari.


2. Bilas mulut Anda setelah makan yoghurt


Bilas mulut Anda setelah makan yoghurt karena beberapa bakteri dan asam dalam yoghurt memiliki kerusakan tertentu pada gigi, maka setelah minum yoghurt di malam hari sebaiknya segera menyikat gigi atau berkumur.


3. Jangan panaskan


Yoghurt sebaiknya tidak dipanaskan. Probiotik efektif dalam yogurt akan mati saat dipanaskan, sehingga mengurangi nilai gizinya dan mengubah rasanya.